Jalan Orang Benar

DI 18022025

Amsal 4:18
Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.

Jalan org benar itu spt cahaya fajar, awalnya memang tdk begitu terang, tp kemudian jadi semakin terang hingga rembang tengah hari, di titik puncak matahari siang hari.

Bila kita sedikit memakai teori cuaca, cerah atau tidaknya cuaca jg bergantung pd awan yg ada, apakah awan putih atau awan hitam yg mengandung air hujan. Kalau hingga fajar sampai tengah hari hanya ada awan putih, di sini dipastikan cuaca cerah, sinar matahari tdk terhalangi oleh awan dan tdk turun hujan pastinya. Namun kalau banyak awan hitam, akan menutup sebagian sinar matahari lalu kemudian akan turun hujan. Maka jajan org benar bs digambarkan sbg jalan yg terang, penghalang bs terlihat jelas, suasana menjd ceria dan hangat sepanjang perjalanan. Jadi bukan berarti sepanjang hidup org benar itu tdk ada hambatan atau penghalang, namun semuanya itu ada, terlihat jelas dan dengan hikmat dr Tuhan bs disingkirkan. Ada solusi yg Tuhan berikan. Cahaya fajar yg membuat udara sejuk akan berubah menjd cahaya yg makin hangat hingga tengah hari, gambaran ttg suasana hidup org benar yg bersemangat dan makin ‘hangat’, ada perubahan positif.

Cuaca mendung bukan berarti mataharinya tdk ada, matahari tetap ada, namun tertutup oleh awan gelap dlm jumlah banyak. Itulah gambaran ttg kehidupan, ada saatnya orang mengalami keadaan yg sangat ‘gelap’, yang bs disebabkan oleh akibat dosa yang dibuat, atau memang inilah bentuk serangan dr iblis terhadap org benar, iblis tak mungkin dapat menyingkirkan mataharinya, maka dia buat awan-awan gelap pekat utk menutupi sinar matahari bs mencapai kita. Sebagian orang terpengaruh oleh gangguan iblis, jd gelisah, kuatir, bingung, stress, dsbnya. Makin gelap berarti hujannya makin deras, namun di sisi org benar, hujan yg turun pertanda berkat yg dari Tuhan akan turun jg. Ada tantangan tapi ada jg berkat yang Tuhan sediakan bagi kita. Org benar tdk lepas dr proses Tuhan, tetapi ada penyertaan Tuhan yg nyata, sekalipun ia jatuh tp tdk sampai tergeletak, karna tangan Tuhan yg menopangnya (Mazmur 37:23-24).

Bgmna jalan hidup kita? Semakin terangkah atau ada awan gelap yg muncul? Keduanya akan kita lewati bersama Tuhan seandainya hubungan kita dgn Tuhan tetap erat.

Posted in Renungan | Comments Off on Jalan Orang Benar

Mengelola Keuangan

DI 17022025

Mazmur 15:1, 5 ILT3
Mazmur Daud. Ya YAHWEH, siapakah yang akan tinggal dalam kemah-Mu? Siapakah yang akan tinggal di gunung-Mu yang kudus?
Dia tidak meminjamkan uangnya dengan riba, dan tidak menerima suap atas orang yang tidak bersalah; dia yang berbuat demikian tidak akan tergoyahkan selamanya.

Cara kita mengelola dan memakai uang kita menjd salah satu kriteria bagi org yg boleh tinggal bersama Tuhan di tempat-Nya yang kudus.

Tdk mudah bagi tiap org utk punya cara utk mengelola dan memakai uang dgn bersih dr kecemaran dunia yg berusaha mengotori di dlm pengelolaan keuangan. Keluhan tentang meningkatnya perbuatan korupsi menjd satu bukti bhw banyak org yg ‘kotor’ dlm caranya mengelola dan memakai keuangannya. Dua hal yg disinggung dlm ayat ini yaitu berbuat tulus dlm meminjamkan uang serta tdk mau menerima suap atas org yg tdk bersalah, jd maksudnya adalah belalah org yang tidak bersalah tanpa memungut bayaran, org yang benar berhak dibela karena memang dia ada di pihak yg benar. Dalam hal meminjamkan uang pd org lain, jgn memberi keberatan dgn cara org itu hrs mengembalikan beserta dgn riba atau bunganya. Dlm hal meminjamkan uang di zaman ini memang sedikit berbeda karena perlu kewaspadaan dan pasrah jika ternyata uangnya bs saja gagal dibalikkan ke org yg meminjamkannya.

Dlm PB, Yesus bbrpa kali mengajar tentang pengelolaan keuangan: apa tujuannya untuk mengumpulkan harta, perumpamaan talenta dan menggunakan harta utk menolong org miskin, dsbnya. Bersih dlm hal keuangan ini tentu saja perlu mendapat perhatian yg lebih dr kita, sbg bagian dr kekudusan hidup sbg org Kristen yg kita hidupi. Org yg duniawi dg bebasnya berdosa dlm hal pengelolaan uang ini, kejahatan keuangan dianggap suatu hal yg normal kerena bnyk org yg melakukannya dan sedikit saja yg dihukum. Apalagi mereka yg ada dlm kekuasaan besar, seolah dengan demikian mereka tdk bs disentuh oleh para penegak hukum, tapi tentunya mereka tidak akan lolos dr pengadilan Tuhan, mereka sdh tahu tp tdk takut pd Tuhan, tetap melakukan dan terus melakukannya. Kita sebagai orang Kristen jgn meniru perbuatan mereka, suatu saat kita akan menerima upah dr Tuhan jika taat pd Dia dlm hal keuangan.

Apakah kita sulit merasakan kehadiran-Nya saat berdoa dan menyembah Tuhan? Coba koreksi bgmna cara kita mengelola uang yg kita miliki dan kita pakai.

Posted in Renungan | Comments Off on Mengelola Keuangan

Tuhan Pasti Selesaikan

DI 15022025

Yosua 11:23
Demikianlah Yosua merebut seluruh negeri itu sesuai dengan segala yang difirmankan TUHAN kepada Musa. Dan Yosua pun memberikan negeri itu kepada orang Israel menjadi milik pusaka mereka, menurut pembagian suku mereka. Lalu amanlah negeri itu, berhenti dari berperang.

Apakah Tuhan berhenti menuntaskan janji & firman-Nya jikalau kita berbuat kesalahan & dosa? Ayat di atas menjd suatu jawaban yg tentunya hrs kita pahami dgn benar.

Awalnya Tuhan merencanakan Musalah yg memimpin bangsa Israel masuk & merebut tanah Kanaan utk nantinya didiami bangsa Israel. Namun karena kesalahan yang Musa sblum menyeberangi sungai Yordan, Yosua yg adalah pelayan Musa, meneruskan tugas Musa ini hingga semuanya selesai sesuai dg yg Tuhan janjikan lewat firman-Nya. Kita hrs ingat bhw Tuhan pasti menggenapi apa yang Dia janjikan, meskipun ‘di tengah jalan’ dapat terjd sesuatu yang bs menggagalkan janji itu terwujud, misalkan faktor kesalahan dan jg kelalaian yg manusia lakukan. Lalu mengapa ada org-org yg tidak mengalami perwujudan janji Tuhan? Musa di akhir tugasnya tdk taat pd Tuhan karena terus dirong-rong rakyat yg dia pimpin, tetapi Yosua melanjutkannya dgn ketaatan penuh pd Tuhan. Jadi semuanya itu bergantung pd ketaatan manusia pd Tuhan. Lalu apakah Tuhan bs menggagalkan semua yg pernah Dia janjikan?

Pertanyaan ini memang sesuatu yg sulit utk dijawab, karena ada banyak peristiwa yg dpt menjelaskannya, tapi apakah itu berlaku utk semua org atau kasus per kasus? Misalnya raja Saul gagal menikmati janji Tuhan karna dosa yg dia perbuat, demikian jg Salomo yg gagal mewujudkan keturunannya mewarisi tahta rajanya secara teguh. Petrus yg sudah menyangkal Yesus, tetap dipilih memimpin para murid Yesus yang lain utk membangun jemaat mula-mula. Jadi ada yg masih Tuhan beri kesempatan, ada yg tidak, hal ini semua bergantung pd pertimbangan Tuhan dan jg ketaatan serta pertobatan manusia saat dia sadar telah bersalah pada Tuhan. Dari pihak Tuhan jelas Dia berkomitmen mewujudkan semua janji-Nya, tp faktor si penerima janji itulah yg jg mempengaruhi apakah dia akan mengalami perwujudan janji Tuhan atau tdk. Karena itulah kita harus serius berkomitmen trs taat pada Tuhan.

Apakah kita blm mengalami perwujudan dr janji Tuhan? Koreksi diri seberapa ketaatan kita pd Tuhan, apakah konsisten atau hanya kadang-kadang saja?

Posted in Renungan | Comments Off on Tuhan Pasti Selesaikan

Mengapa Kurang Iman?

DI 14022025

Matius 8:26-27
Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
Dan heranlah orang-orang itu, katanya: “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”

Yesus yg menyuruh para murid utk melaut, pasti Dia tahu akan terjadi badai saat nanti di tengah laut, lalu kenapa tetap melaut dan itu pastinya akan membuat para murid jadi takut.

Begitu jg pertanyaan yg ditanyakan banyak org, kalau Tuhan sudah tahu, knpa dibiarkan semua yang buruk itu terjadi? Kalau manusia umumnya, jika tahu nanti pasti terjd sesuatu yg buruk, pasti sebisa mungkin dihindari dan diberikan peringatan terus menerus. Di sini kita bs melihat perbedaan besar antara yang dipikirkan manusia dgn yg dipikirkan Tuhan. Di sini jg kita sadari betapa sangat berbeda antara kuasa Tuhan dgn keterbatasan yang manusia miliki. Kuasa Tuhan sanggup untuk membangkitkan org mati, jd sekalipun yang buruk itu terjd hingga mengakibatkan suatu kematian, Dia sanggup membangkitkannya. Tp kalau seseorg mengalami yg buruk lalu kemudian meninggal, manusia tdk mampu utk membangkitkannya. Jadi manusia dgn segala ketakutannya berusaha menghindari yg buruk itu menimpa hidup mereka. Suatu hal yg manusiawi, tapi Tuhan itu ilahi, punya kuasa yg tak terbatas.

Ketakutan dan kekuatiran, bs menjd ukuran keadaan iman yg dimiliki seseorang. Dalam Alkitab seringkali Yesus berkata ada iman yg besar, berarti jg ada iman yg kecil. Dlm hidup ini ada sesuatu yg memerlukan iman besar utk bs mengubah situasi yg ada. Kuasa alam bs dikendalikan dgn iman yg besar, Yesus yg meredakan angin ribut dalam kisah ini terjd karena kuasa-Nya sbg Tuhan yg bekerja, tapi bagi manusia, untuk bs menyertakan kuasa Tuhan bekerja di situasi yg buruk, perlu satu iman yg besar, tdk kurang iman, percaya yg penuh tanpa keraguan. Ketakutan itu timbul karena kurang iman, berarti ada yg tdk beres dgn ukuran iman kita, ada banyak sebab yg perlu dibereskan sehingga iman kita kembali besar dan membuat yg mustahil menjd satu hal yg mungkin. Kuasa alam bs dikendalikan oleh iman yg besar, dlm PL pernah tercatat bhw matahari dan bulan tdk bergerak sama sekali selama 1 hari ketika bangsa Israel sdg berperang (Yosua 10:12-13). Suatu hal yang perlu iman besar utk mewujudkannya.

Bgmna ukuran iman kita? Menghadapi satu hal yg baru tampaknya bs membuat seseorg mengalami keraguan dan ketakutan, jangan sampai kehilangan iman di situasi itu.

Posted in Renungan | Comments Off on Mengapa Kurang Iman?

Menolak Kehadiran Tuhan

DI 13022025

Matius 8:33-34
Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan setibanya di kota, diceriterakannyalah segala sesuatu, juga tentang orang-orang yang kerasukan setan itu.
Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, mereka pun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka.

Apa alasan di balik pendesakan penduduk di daerah itu supaya Yesus pergi meninggalkan daerah mereka? Apakah kehadiran Yesus itu merupakan suatu ‘musibah’ buat mereka?

Ada pendapat bhw karena sejumlah babi yg dirasuki roh jahat itu jadi alasannya, adanya kerugian besar dr peristiwa itu, mgkin ada yg berpikir lebih baik 2 org dr kuburan itu tetap jadi gila dirasuki roh jahat drpd banyak babi ternak itu mati. Wajar saja para penjaga babi itu akan diminta pertanggung jawaban oleh pemilik babi itu, kalau Yesus akan tinggal di sana bbrpa hari lalu melakukan pengusiran roh jahat lagi, berapa bnyk kerugian yg bisa timbul? Pikiran mereka adalah teknik Yesus mengusir roh jahat itu hanya memindahkan roh jahat yg semula merasuki seseorg, akan dipindahkan ke hewan ternak. Ini alasan yg secara logika saja, tapi pastinya kehadiran Yesus akhirnya mereka tolak. Apakah tidak berpikir bhw banyak org yg butuh dilepaskan dr roh jahat, mereka dapat dipulihkan Yesus? Atau mereka lebih mementingkan sisi uang saja drpd jiwa-jiwa yg dimerdekakan? Entah apa yg jadi pertimbangan mereka.

Menolak kehadiran Tuhan dlm hidup, kadang ini kita lihat dalam realita kehidupan. Alasan yg diajukan bermacam-macam, ada yg takut setelah dilepaskan dari roh jahat, nanti bisa ada ‘serangan balik’ yg lebih parah drpd yang sebelumnya. Ada jg yg ragu akan kuasa yg Yesus miliki: itu kan zaman dulu, apa masih ada mukjizat di zaman skrg? Menolak yang baik tentu saja sebuah kebodohan dan juga kerugian besar, kesempatan blm tentu akan terulang kembali, ketika Tuhan ingin segera memulihkan kita, buka hati dan taati apa yg Dia perintahkan utk dilakukan, Tuhan akan bekerja dgn kuasa-Nya yg tak terbatas, tapi kita juga harus menyiapkan diri, butuh kerja sama antara kita dgn Tuhan, kecuali kalau kita bermasalah dgn kesadaran diri. Jangan menolak Tuhan, itu bs saja dorongan dari si jahat yg tdk ingin kita dipulihkan Tuhan. Yg perlu kita sadari: kita butuh dipulihkan oleh Tuhan, jgn buang kesempatan berharga itu.

Terimalah kehadiran Tuhan dlm hidup kita ini dgn hati yg terbuka, kita tdk hanya butuh yg disebut berkat, tapi kita butuh kelepasan dari keterikatan dosa yg membelenggu kita.

Posted in Renungan | Comments Off on Menolak Kehadiran Tuhan

Arti Berserah Pada Tuhan

DI 12022025

2 Samuel 16:11-13
Pula kata Daud kepada Abisai dan kepada semua pegawainya: “Sedangkan anak kandungku ingin mencabut nyawaku, terlebih lagi sekarang orang Benyamin ini! Biarkanlah dia dan biarlah ia mengutuk, sebab TUHAN yang telah berfirman kepadanya demikian.
Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.”
Demikianlah Daud melanjutkan perjalanannya dengan orang-orangnya, sedang Simei berjalan terus di lereng gunung bertentangan dengan dia dan sambil berjalan ia mengutuk, melemparinya dengan batu dan menimbulkan debu.

Daud sedang dikudeta oleh Absalom, anak kandungnya sendiri, situasi buruk ditambah dgn ejekan, kutukan, penistaan yg dilakukan oleh keturunan Saul, menjd sebuah ujian dari Tuhan utk Daud.

Kenapa Tuhan biarkan ini terjd pd Daud? Yg pasti hanya Tuhan yg tahu, tp kalau kita mau berusaha memahaminya, inilah proses yang Tuhan lakukan bagi Daud. Ujian Tuhan tidak selalu hadir di masa muda, hingga masa tua jg Tuhan tetap lakukan. Lebih pedih lagi, yg Tuhan pakai utk menguji kita itu terkadang justru org paling dekat dlm hidup kita. Daud mengalami bbrpa kali hal ini: sewaktu muda, dia tdk diprioritaskan oleh ayahnya, tdk pula diajak menemui Samuel bersama anak Isai lainnya, sewaktu mendapat dukungan stlah mengalahkan Goliat, dia dibenci oleh Saul, ayah mertuanya sendiri, istrinya yaitu Mikhal mengejek dia ketika membawa Tabur Tuhan masuk Yerusalem, dan pd akhirnya, Absalom yaitu anaknya sendiri, berusaha merebut yg adalah tahta raja Daud. Jgn kaget bila orang terdekat kita suatu saat menentang, org yg dulu kita perlakukan dgn baik, justru berbalik mengejek ketika kita mengalami keadaan yg terpuruk.

Sudut pandang Daud terhadap apa yg menjd kepunyaannya, sangat patut kita teladani, yg dia akui bahwa Tuhan yg memberi dan juga Tuhan yg berhak membuat pemberian-Nya itu sesuka hati, jika suatu saat Tuhan ingin lakukan apapun, bahkan mengambilnya dan memberikannya pd org lain, dia pasrah dan tdk menyalahkan Tuhan, inilah berserah yg sesungguhnya. Merasa memiliki membuat seseorg mempertahankannya, tidak rela jika Tuhan mau mengambilnya. Ini tidak mudah, apalagi kalau terjd pd kita, misalnya anak yg kita kandung justru melaporkan kita ke polisi dgn tuduhan dlm sengketa harta. Jgn cepat utk berkata kita bs bersikap spt Daud dalam ayat ini, kita akan buktikan ketika kita sendiri mengalami ujian dr Tuhan dgn melibatkan org-org terdekat kita. Mgkin memang semua ini bagian dr akibat kesalahan masa lalu yg Daud lakukan, tp sikapnya di kisah ini menjd satu perenungan bagi kita.

Berserah pd Tuhan, sepakat dgn Tuhan dlm apapun yg Dia putuskan akan terjd di dalam hidup kita, semua milik Tuhan yg Dia tetap berhak mengambilnya kembali.

Posted in Renungan | Comments Off on Arti Berserah Pada Tuhan

Obati Diri Sendiri Terlebih Dahulu

DI 11022025

Lukas 6:41-42
Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”

Tiap orang memang wajib saling menolong sesamanya, tetapi kalau tentang kelemahan atau dosa org lain, tdk boleh kita sembarang saja menunjuk-nunjuk, diri sendiri haruslah ‘sehat dan bersih’ terlebih dahulu.

Balok di dalam mata tdk terlihat? Harusnya penglihatan tdk akan jelas, karena balok itu akan menghalangi penglihatan baik di jarak dekat maupun jauh. Apa yg Yesus ingin Dia sampaikan lewat penggambaran ini? Tentu dari ayat yg kita baca, ini bertujuan spya jgn menjd munafik! Jadi salah satu ciri org yang munafik adalah sibuk mengurusi kelemahan dan kesalahan org lain. Tdk mengurusi mata sendiri tp sibuk mengurusi mata org lain, bkn dgn tujuan baik disertai ketulusan, tapi ingin mengungkap kesalahan org lain supaya org banyak ‘menghakimi’ org itu dan dia supaya dia dipuji karena mengungkap dosa org lain. Yesus ingin kita mengeluarkan balok dalam mata terlebih dahulu, artinya kita sebenarnya lebih buruk drpd org lain di mata Tuhan, kita bs saja terlihat kudus di mata org, sempurna bahkan rohani, tapi sebenarnya dlm diri kita sangat banyak kemunafikan dan dosa berat yg coba kita sembunyikan dr org lain.

Kadang seseorg sibuk mengurusi hidup org lain supaya keburukan dirinya tidak terlihat & fokus org banyak tertuju pd orang itu. Maling teriak maling, ini yg disebut kemunafikan yg sering dilakukan. Tuduhan terhadap org lain kadang justru hrs diarahkan pd diri sendiri, apakah kita ‘bersih’ dan patut menolong org lain dlm permasalahan yg dia hadapi? Coba utk koreksi diri terlebih dahulu, sungguh satu hal memalukan jika ternyata diri kita jg sama buruknya atau bahkan lebih buruk drpd org lain yg kita tunjuk-tunjuk. Singkirkan balok yg ada dlm mata kita, barulah kita bs dgn jelas menolong org lain mengeluarkan selembar yg ada di matanya. Jgn justru nantinya kita yg ‘diadili’ massa karna dosa kita terbongkar dan kitalah yg dipermalukan. Atau kita yang pura-pura mau menolong org tapi tujuannya bukan supaya dia kembali normal, tp hanya utk meningkatkan nama baik kita, org harus tahu kehebatan kita, itu munafik!

Koreksi diri sendiri sesering mungkin, apa yg harus kita singkirkan dari hidup kita, benahi diri kita sendiri dulu sebelum menolong org lain membenahi dirinya.

Posted in Renungan | Comments Off on Obati Diri Sendiri Terlebih Dahulu

Mengikut Yesus

DI 10022025

Matius 8:21-22
Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.”
Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”

Apakah ini sebuah peribahasa Israel ataukah ada suatu makna rohaninya? Biar orang mati mengulurkan org-org mati mereka, sulit utk dipahami bagi logika kita.

Ini yg mgkin jadi pemahaman saya, mungkin tdk tepat, tapi saya bagikan utk kita: jangan ada sesuatu hal apapun yg mungkin bs utk membuat kita tdk lagi mengikuti Yesus. Jadi kerena bila ada yg keluarga yg meninggal, di dlm budaya Yahudi pasti ada bbrpa kegiatan yg hrs dilakukan oleh pihak keluarga yg sdg berduka, dan perjalanan Yesus bs terganggu kalau salah satu murid-Nya kembali karena bapanya meninggal. Makna rohani yg mgkin bs kita ambil: apa yg sudah ‘mati’, jgn dibuat jadi sesuatu alasan bagi kita utk permisi dari Tuhan. Mungkin ada kegagalan di masa lalu, kita tergoda utk berusaha ‘membangkitkan’ lagi, ini akan membuat banyak energi yang tersita, waktu jg akan banyak difokuskan utk hal itu, semuanya ini membuat kita tidak lagi intim dgn Tuhan, yg ada di pikiran kita hanya bgmna yg dulu sudah ‘mati’, bs kita hidupkan lagi nantinya, tergoda utk membuktikan diri dan membanggakannya di hadapan org lain.

Mengikut Yesus itu bukan spt kita ‘nebeng’ di kendaraan org lain, Tuhan menghargai orang yg sungguh-sungguh mengikuti Dia, bkn yg sekedar ‘nebeng’, ikut karena butuh sesuatu atau tumpangan saja. Ada saja org yang ikut Tuhan karena suatu motivasi yg tidak murni, hanya mengejar berkat Tuhan, setelah dapat lalu perlahan-lahan menjauhi Tuhan. Nanti di satu saat butuh pertolongan Tuhan, mulai dg janji gombal: kalau Tuhan tolong, saya akan lakukan dan berikan ini dan itu. Tapi kenapa Tuhan masih mau menolong meskipun Dia tahu motivasi sebenarnya dr org ini? Itulah wujud kasih-Nya yg murni, kasih yg beda dgn balas budi, kasih yg disertai belas kasihan. Apakah kita mengasihi Dia karena ada yang kita mau dr Tuhan? Kalau kita tidak ditolong, kita ngambek, atau menyalahkan Tuhan? Ini sesuatu yg tdk pantas diterapkan pd Tuhan, Tuhan tdk kebal diancam, karena Dia punya kuasa atas hidup kita.

Bagaimana pengiringan kita pd Tuhan? Jgn karena ada maunya, lakukanlah sbg sebuah pengabdian tulus karena kita telah ditebus oleh darah-Nya, kita ini milik Tuhan.

Posted in Renungan | Comments Off on Mengikut Yesus

Damai Sejahtera Tuhan

DI 08022025

Yohanes 14:27
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Setiap org pasti pernah mengalami keadaan yg sulit bahkan mungkin mengancam nyawa oleh bbrpa sebab, Yesus jg selama hidup di dunia ini mengalami apa yg manusia alami.

Membaca 4 kitab Injil maka kita dapati bgtu banyak situasi bs merusak damai sejahtera Yesus, tetapi itu semua tdk membuat gentar dan takut bagi Yesus. Mgkin kita berpikir itu karena Yesus adalah Tuhan yg jadi manusia, Dia bs bangkitkan org mati, apa ada yg bisa membuat Dia takut? Betul bhw Yesus adalah Tuhan, tp saat di dunia ini, Dia ada dlm tubuh manusia biasa, tubuh yg normalnya manusia miliki, artinya tubuh-Nya saat itu bs mati, ini terlihat jelas dalam penyaliban Yesus, tubuh Yesus tetap terluka, tdk kebal, hingga tubuh itu mati, tetapi dibangkitkan. Mengerikan di saat kita mencoba membayangkan apa yang Dia alami mulai saat Yesus ditangkap, diadili hingga disalibkan, tetapi semuanya dilewati dan tdk ada dosa yg diperbuat Yesus selama hidup di dunia ini. Banyak dosa disebabkan oleh dorongan rasa takut dan gelisah, tetapi kita bs tetap menguasai diri kalau kita punya damai sejahtera spt yg Yesus miliki.

Kuncinya adalah tetap terhubung dgn Tuhan, spt yg Yesus miliki dgn Bapa, berdoa setiap hari dan di waktu-waktu tertentu yang Tuhan inginkan. Banyak org sudah merasa doa itu spt sebuah ritual, kebiasaan yg memang trs dilakukan setiap hari, doa yg hanya searah saja, tdk ada komunikasi 2 arah dgn Tuhan. Hubungan dgn Tuhan terasa ‘hambar’ shga saat ada persoalan hidup, kita mudah menjd gelisah dan takut, karena kita tdk yakin akan ditolong oleh Tuhan. Doa kelihatannya satu hal yg sepele, tapi akan banyak menentukan suasana hati kita di saat menghadapi situasi sulit dan tertekan. Damai sejahtera Yesus bs terlihat saat Dia tetap tertidur di tengah laut yg sedang diamuk badai spt yg tertulis dlm ayat ini: “Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur”.(Matius 8:24). Apapun boleh terjadi, tapi jika kita disertai Tuhan, semuanya bs kembali jd baik.

Perbaiki hubungan dgn Tuhan jika memang ada dlm keadaan yg ‘hambar’, jgn menjauh dr Tuhan, jgn menjadikan doa spt ritual yang hanya menimbulkan sebuah kebosanan.

Posted in Renungan | Comments Off on Damai Sejahtera Tuhan

Tahu Jalannya

DI 07022025

Yohanes 14:4-6
Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.”
Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?”
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Tentu suatu kenyamanan tersendiri bila kita tahu jalan yg hrs dilalui untuk menuju tempat tujuan kita, kemungkinan kesasar menjd tdk besar kemungkinannya dan hampir pasti bs sampai di tujuan.

Yesus adalah Jalan, berarti kalau kita dapat mengenal Yesus dgn baik, kita bs mencapai tujuan hidup kita yg utama: masuk surga di saat kehidupan setelah meninggalkan dunia ini. Dituntun Tuhan menuju surga, inilah satu kelebihannya kita sbg pengikut Kristus, sbg org Kristen, kita punya Jalan menuju tempat di mana Bapa berdiam. Sementara di pihak yang lain, masih membutuhkan pertolongan utk menentukan jalan menuju surga, tetapi aneh, dgn begitu yakinnya bs masuk surga. Sesuatu yg bukan berdasarkan iman, tetapi hanya berdasarkan apa kata pengajar dan ahli kitabnya saja. Namun hrs kita pahami jg kalau kita hanya tahu jalannya, tapi kita tidak berjalan di jalan itu, kita mustahil bs sampai ke tujuan akhir yg ditunjukkan oleh Jalan itu. Sederhananya, tahu jalan tp memilih lewat di jalan yg lain, tentu ini suatu penyimpangan yg lucu, katanya tahu jalannya tp lewat jalan yg lain.

‘Berjalan’ di Jalan yg benar, artinya mengikuti rambu-rambu yg ada di sepanjang jalan, ini kita kenal sbg mengikuti hukum Tuhan. Jika bangsa Israel diberikan hukum Taurat untuk ditaati, maka kita sbg org Kristen diberikan hukum yg Yesus ajarkan melalui para rasul dan jg bapa-bapa gereja. Org Kristen tidak tunduk pd hukum Taurat, karena memang itu hanya Tuhan berikan utk bangsa Israel saja, tetapi kita ini tunduk langsung pd Tuhan yg memberikan hukum-hukum kekristenan pd kita. Jadi ini berbeda, spt seorg anak yg taat pada perintah orgtuanya, bukan karena takut dihukum, tapi karena itu bukti seorg berbakti pd orgtuanya. Hasil didikan orgtua yg benar, akan menghasilkan masa depan anaknya yg baik dan aman. Begitu jg ketika kita belajar utk taat pd hukum Tuhan, kita akan memiliki masa depan yg baik dan penuh harapan. Yg terutama adalah mengasihi Tuhan & sesama kita, itu adalah inti semua hukum Tuhan yg hrs kita taati.

Bersyukur kita tahu Jalan yg benar, tdk akan tersesat dlm kebinasaan kekal, ikuti Jalan yg benar ini, maka kita akan sampai di tempat tujuan kita: surga yg kekal.

Posted in Renungan | Comments Off on Tahu Jalannya