Yang Butuh Perhatian Lebih

DI 24032025

1 Korintus 12:22-25 (ILT3
Malah sebaliknya, banyak anggota tubuh yang menganggap diri lebih lemah, dia itulah yang diperlukan.
Dan mereka yang kita anggap sebagai kurang terhormat dari tubuh, kepada merekalah kita melingkupkan lebih banyak kehormatan, juga mereka yang kurang elok pada kita, dia memperoleh lebih banyak keelokan,
dan mereka yang elok pada kita, dia tidak punya kebutuhan. Tetapi Elohim telah menyusun tubuh dengan memberikan lebih banyak kehormatan kepada yang membutuhkan,
supaya tidak ada perpecahan di dalam tubuh, sebaliknya anggota-anggota itu dapat saling memedulikan seorang terhadap yang lain.

Jemaat dalam gereja kita, biasanya berasal dari beragam latar belakang, jenjang pendidikan dan sosial yg berbeda, suku yg berbeda, dsbnya, ini semua kadang menjd sebuah masalah di dalam kehidupan berjemaat.

Tdk bs dihindari jika dlm sebuah jemaat gereja timbul berbagai kelompok-kelompok kecil yang sifatnya ‘eksklusif’, org-org yang sesuku, selevel dlm status sosialnya, dsbnya, ini mgkin karena lebih mudah berkomunikasi dan memahami dlm bergaul, berjemaat dan berinteraksi. Dlm gereja dgn jumlah besar biasanya mudah terlihat satu pengelompokan, belum tentu saling kenal, cuma tahu oh dia itu satu gereja, tp tdk pernah untuk membangun komunikasi. Dlm ayat yg kita baca ini, ada kelompok tubuh Kristus (jemaat) yang kurang atau tdk elok, tp merekalah yg harusnya mendapat perhatian lebih. Mereka yg biasanya ada di panggung saat ibadah, mudah dikenali & biasanya dihargai lebih drpd jemaat biasa, krna mereka terlibat pelayanan yg kelihatan, tp ada jg mereka melayani yang ‘di balik layar’, merapikan barisan kursi, cleaning service, dsbnya, atau jg mereka yg berkekurangan dlm hal finansial, dlm pendanaan gereja biasanya ada persembahan diakonia yg penggunaannya diperuntukkan bagi kebutuhan mereka yang berkekurangan. Spt kita merawat seluruh bagian anggota tubuh kita, itu menjd gambaran bgmna Tuhan merawat gereja dan org percaya.

Tujuannya adalah supaya semua jemaat saling peduli satu sama lainnya. Spt jemaat mula-mula yg terlihat sangat peduli satu sama lain, dengan begitu cara hidup mereka menjd sebuah bukti & kesaksian yg menarik minat orang utk mengenal ttg Injil Kristus. Jumlah mereka bertambah dgn pesat dan kasih dipraktekkan dgn nyata, dapat terlihat hasilnya. Penginjilan melalui perbuatan kasih, lebih efektif drpd perdebatan ttg doktrin, lebih efektif drpd penjabaran Alkitab ttg kasih Tuhan, orang lebih suka praktek dan bukti nyata dibandingkan teori yg Alkitabiah. Mujizat dapat menjd pintu masuk org mendengar Injil, tp dlm kenyataannya, tdk semua orang yg mengalami mujizat itu akhirnya percaya pd Kristus, hanya mau mujizat-Nya, tapi tdk Injil-Nya. Pedulilah pd mereka yg berkebutuhan spya keseimbangan di dalam praktek berjemaat itu bs terjadi. Yesus di saat melayani di dunia ini, Dia berinteraksi dgn semua kalangan, org miskin dan org kaya, yang berpendidikan maupun org awan, yg dianggap hina dan dikucilkan, tetapi Yesus juga ada bagi mereka, begitu juga kita seharusnya, mengasihi sesama dgn kasih yg tulus.

Saling peduli satu sama lain, jangan malah dgn sengaja membuat kelompok ekslusif, praktek kasih harus nyata, bukan sekedar teori, suatu gaya hidup Kristus perlu jadi teladan bagi kita.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.