DI 20032025
Galatia 5:6
Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.
Ternyata iman yg bekerja itu ada hubungannya dgn kasih, atau melalui kasih, iman itu bekerja, jadi memang tepat kalau kita simpulkan, tidak mungkin beriman pd sesuatu tanpa mengasihi sesuatu itu.
Kalau terjd sesuatu pd kasih yg kita miliki, maka iman kita jg akan mengalami gangguan. Sebab akibat akan menjelaskan terjadinya sesuatu. Di sinilah kita mendapati suatu rumusan: iman yg goyah terjd karena kasih kita pd Tuhan sedang tergoncang. Ketika badai kehidupan itu melanda kita, apa yang kita pikirkan? Kadang kita berpikir spt para murid yg mengalami angin ribut di saat mereka berlayar sedangkan Yesus kedapatan di dlm kondisi tidur nyenyak, pikiran sesat karena berpikir Yesus membiarkan mereka binasa. Ini yg kadang menggoncang iman org percaya, di saat mengalami masalah besar, terlintas suatu pikiran bhw Tuhan biarkan semuanya terjd dan membiarkan kita terpuruk, malu, ketakutan, tdk ada pertolongan, dsbnya. Bayangan kita tentang kasih Tuhan adalah Dia tidak akan membiarkan kita mengalami yg buruk sama sekali, tdk akan terluka sama sekali, dsbnya. Padahal di Alkitab jelas bgmna semua org-org yg dikasihi-Nya itu mengalami banyak hal yg buruk, tetapi mereka nantinya diselamatkan dr badai kehidupannya. Jadi jgn salah memahami kasih Tuhan, Dia mau kita menjd kuat, berototitas, tidak kanak-kanak, dan lebih dr penakluk.
Mengasihi Tuhan bukan ditandai dgn menangis saat menyembah Tuhan, tp bgmna respon kita dlm menghadapi situasi yang ada, menyalahkan Tuhan? Kecewa karena janji-Nya blm digenapi? Menunggu pertolongan Tuhan terlalu lama dan benarkah kita akan dipulihkan nantinya? Timbul keraguan berarti kasih kita mulai goncang dan kita berpikir bukan didasari iman lagi tetapi oleh logika manusia kita. Sudah lakukan ini itu, sdh berikan persembahan ini itu, tapi kenapa Tuhan diam saja? Berusaha memahami pikiran Tuhan itu sesuatu yg sukar, perbedaannya jauh antara pikiran kita dgn pikiran Tuhan. Karenanya tidak perlu utk berusaha memahami rencana Tuhan saat menghadapi masalah, tetapi fokuskan pd bgmna mengokohkan iman kita yg sempat TDK kuat, bahkan yang hampir ‘lumpuh’. Kehilangan iman berarti telah mengalami krisis kasih pada Tuhan, segera perbaiki kualitas hubungan dgn Tuhan, jgn menjauh tetapi semakin dekat pada Tuhan. Kasih yg utuh akan menguatkan kondisi iman yg sempat goyah, iman yg bekerja inilah yg akan mengubah keadaan, dari yg tertekan jadi pemenang, yg dicaci pecundang jadi pemenang.
Bgmna kualitas kasih kita pd Tuhan? Perhatikan terus setiap saat, kalau sempat meragukan Dia, bertobat dan berbalik pd Tuhan, Dia izinkan kita diproses supaya kualitas diri kita naik levelnya.