Bisa Tidak Jadi

DI 27022025

Yeremia 18:9-10 ILT3
Ada kalanya Aku berbicara mengenai suatu bangsa dan suatu kerajaan, bahwa Aku akan membangun dan menanamnya,
tetapi jika bangsa itu melakukan kejahatan di mata-Ku, tidak mendengarkan suara-Ku, maka Aku akan menyesali kebaikan yang Aku katakan akan Kuperbuat kepada mereka

Tuhan pasti rancangan selalu yg terbaik utk kita, namun dgn alasan tertentu, rancangan itu bs Dia batalkan, dan justru pd akhirnya yg Dia berikan adalah hukuman.

Jangan hanya melihat Tuhan dr sisi berkat & kebaikan yg Dia miliki, tapi lihat juga Tuhan dr sisi yg lain, keadilan Tuhan dan bahwa Dia tdk bs dipermainkan spt manusia. Dlm ayat ini kita diperlihatkan bhw faktor utama knpa apa yg baik dr Tuhan itu gagal kita terima & alami, semua disebabkan karena melakukan yg jahat di mata Tuhan. Bukan Tuhan itu tdk konsisten, Dia berjanji tentu dgn persyaratan dan kondisi yg sesuai dgn standart yang Dia tetapkan. Misalnya ketika Dia berjanji bahwa keturunan Daud tdk akan putus dr tahta raja atas Israel, Dia kondisikan ini terjadi apabila keturunan Daud tetap mengikuti perintah & hukum Tuhan: dan supaya TUHAN menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel (1 Raja-Raja 2:4). Tentu Dia mengasihi tanpa syarat, tetapi Dia memberi janji dgn syarat!

Jadi ingatlah, kalau Tuhan membatalkan utk mewujudkan rancangan-Nya, itu bukan salah Tuhan, tetapi salah manusianya. Janji Tuhan disertai syarat tertentu, artinya bukan suatu pemberian yg cuma-cuma spt kasih karunia, ini 2 hal yg berbeda. Knpa janji Tuhan tidak terjadi dlm hidup kita? Koreksi diri, apakah ada sesuatu yg jahat telah kita lakukan? Jgn selalu menganggap diri kita benar, standart apakah sesuatu itu dosa dan jahat, berbeda dgn kriteria kita tentang itu. Misalnya orang bs menganggap punya dendam itu hak yang dia miliki, tetapi bagi Tuhan, menyimpannya itu sesuatu yg jahat karena kita menolak utk mengampuni. Intropeksi diri itu selalu harus kita lakukan setiap saat, apalagi kalau Tuhan sdh beri ‘alarm’ di hati nurani kita, diabaikan berarti kita bs gagal menikmati janji Tuhan yg semula Dia ingin berikan utk kita. Jadilah pribadi yg ‘peka’ dgn suara hati nurani, di situ biasanya Tuhan bicara pada kita.

Tuhan bs membatalkan rancangan dan janji yg semula Dia berikan, bukan faktor Tuhan, tp diri kitalah yg melakukan kejahatan, terus lakukan koreksi diri, temukan apa yg menjd penghalang kita menikmati janji Tuhan.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.