DI 12022025
2 Samuel 16:11-13
Pula kata Daud kepada Abisai dan kepada semua pegawainya: “Sedangkan anak kandungku ingin mencabut nyawaku, terlebih lagi sekarang orang Benyamin ini! Biarkanlah dia dan biarlah ia mengutuk, sebab TUHAN yang telah berfirman kepadanya demikian.
Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.”
Demikianlah Daud melanjutkan perjalanannya dengan orang-orangnya, sedang Simei berjalan terus di lereng gunung bertentangan dengan dia dan sambil berjalan ia mengutuk, melemparinya dengan batu dan menimbulkan debu.
Daud sedang dikudeta oleh Absalom, anak kandungnya sendiri, situasi buruk ditambah dgn ejekan, kutukan, penistaan yg dilakukan oleh keturunan Saul, menjd sebuah ujian dari Tuhan utk Daud.
Kenapa Tuhan biarkan ini terjd pd Daud? Yg pasti hanya Tuhan yg tahu, tp kalau kita mau berusaha memahaminya, inilah proses yang Tuhan lakukan bagi Daud. Ujian Tuhan tidak selalu hadir di masa muda, hingga masa tua jg Tuhan tetap lakukan. Lebih pedih lagi, yg Tuhan pakai utk menguji kita itu terkadang justru org paling dekat dlm hidup kita. Daud mengalami bbrpa kali hal ini: sewaktu muda, dia tdk diprioritaskan oleh ayahnya, tdk pula diajak menemui Samuel bersama anak Isai lainnya, sewaktu mendapat dukungan stlah mengalahkan Goliat, dia dibenci oleh Saul, ayah mertuanya sendiri, istrinya yaitu Mikhal mengejek dia ketika membawa Tabur Tuhan masuk Yerusalem, dan pd akhirnya, Absalom yaitu anaknya sendiri, berusaha merebut yg adalah tahta raja Daud. Jgn kaget bila orang terdekat kita suatu saat menentang, org yg dulu kita perlakukan dgn baik, justru berbalik mengejek ketika kita mengalami keadaan yg terpuruk.
Sudut pandang Daud terhadap apa yg menjd kepunyaannya, sangat patut kita teladani, yg dia akui bahwa Tuhan yg memberi dan juga Tuhan yg berhak membuat pemberian-Nya itu sesuka hati, jika suatu saat Tuhan ingin lakukan apapun, bahkan mengambilnya dan memberikannya pd org lain, dia pasrah dan tdk menyalahkan Tuhan, inilah berserah yg sesungguhnya. Merasa memiliki membuat seseorg mempertahankannya, tidak rela jika Tuhan mau mengambilnya. Ini tidak mudah, apalagi kalau terjd pd kita, misalnya anak yg kita kandung justru melaporkan kita ke polisi dgn tuduhan dlm sengketa harta. Jgn cepat utk berkata kita bs bersikap spt Daud dalam ayat ini, kita akan buktikan ketika kita sendiri mengalami ujian dr Tuhan dgn melibatkan org-org terdekat kita. Mgkin memang semua ini bagian dr akibat kesalahan masa lalu yg Daud lakukan, tp sikapnya di kisah ini menjd satu perenungan bagi kita.
Berserah pd Tuhan, sepakat dgn Tuhan dlm apapun yg Dia putuskan akan terjd di dalam hidup kita, semua milik Tuhan yg Dia tetap berhak mengambilnya kembali.