Hati dan Pikiran

DI 23012025

Yeremia 17:10 ILT3
Aku YAHWEH, yang menyelidiki hati, menguji pikiran manusia, untuk membalas kepada setiap orang sesuai dengan tingkah lakunya dan sesuai dengan hasil perbuatannya.

Apa yg Tuhan lakukan terhadap pikiran dan hati manusia? Ternyata perlakuan terhadap keduanya berbeda, dlm ayat ini kita temukan perbedaannya.

Untuk hati manusia, Tuhan menyelidikinya. Apa yg ingin ditemukan dlm sebuah usaha penyelidikan? Dlm sebuah kasus kriminal, yg ingin didapati dlm penyelidikan adalah dua alat bukti yg cukup utk memberikan status tersangka pd seseorg atau lebih yg diduga melakukan tindakan melawan hukum. Tapi coba renungkan, Tuhan itu Mahatahu, tapi knpa masih hrs menyelidiki hati manusia? Di sinilah kita bisa paham kegunaan dr sebuah penyelidikan terhadap hati manusia, bukan utk Tuhan kegunaannya, tetapi bagi pemilik hati itu sendiri: “Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku (Mazmur 26:2). Raja Daud berani memohon pd Tuhan utk menyelidiki batin dan hatinya, sesuatu yg berguna utk mengungkapkan yg tdk benar yg ada dlm hati, motivasi terselip ambisi duniawi, rancangan jahat terhadap org lain, dsbnya. Di saat semua diungkapkan maka ada kesempatan utk memperbaiki yg salah.

Kemudian terhadap pikiran, Tuhan menguji. Sesuatu diuji utk melihat seberapa kualitas apakah sesuai dgn klaim penghargaannya. Belakangan ini marak kasus over claim dari bbrpa produk kecantikan, yg dipromosikan ternyata tdk selaras dgn kandungan zat yg ada di dalamnya. Kadang kita pikir bhw diri kita ini sudah hebat, ketika Tuhan menguji pikiran kita, ternyata penilaian ttg kehebatan kita hanya berdasar pd standart dunia saja, belum mencapai standart Tuhan. Sombong tp sebenarnya malu-maluin, merasa hebat tp ternyata belum apa-apa. Pikiran untuk boleh atau tdknya melakukan sesuatu, ketika oleh Tuhan diuji, akan terlihat apa dalil kita untuk membenarkan melakukan yang sebenarnya sdh jelas-jelas Tuhan larang dan hukum pun di negara kita sdh mengkategorikannya sbg tindakan melawan hukum. Pikiran yang diuji Tuhan akan membuat pemiliknya memiliki pikiran yg jernih.

Beranikah spt raja Daud, kita memohon pada Tuhan utk menyelidiki hati dan batin kita? Yg selanjutnya, beranikah kita jg memohon pd Tuhan utk menguji pikiran kita?

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.