Sengaja Merusak Diri

DI 10012025

Yeremia 18:15-16
Tetapi umat-Ku telah melupakan Aku, mereka telah membakar korban kepada dewa kesia-siaan; mereka telah tersandung jatuh di jalan-jalan mereka, yakni jalan-jalan dari dahulu kala, dan telah mengambil jalan simpangan, yakni jalan yang tidak diratakan.
Maka mereka membuat negerinya menjadi kengerian menjadi sasaran suitan untuk selamanya. Setiap orang yang melewatinya akan merasa ngeri, dan akan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Hidup tdk berjalan mulus? Evaluasi diri dgn teliti, adakah antara perbuatan, perkataan yg melawan Tuhan? Tdk lagi taat pd firman-Nya tp mengikuti pola pikir sendiri yg keliru.

Keadaan buruk yg dialami bs jadi itu bentuk dr hukuman Tuhan yg diberikan, tapi yang jd masalahnya adalah apakah seseorg dengan tepat menemukan kesalahannya di hadapan Tuhan? Ada yg merasa dirinya benar, Tuhan yg salah, ada jg yg menyalahkan orang lain padahal kesalahannya terletak pd dirinya, tp enggan utk mengakuinya. Ini biasa terjadi pd org-org yg ada di posisi ‘atas’, misalnya para orgtua, pemimpin, bahkan para gembala. Di dalam pemikiran banyak org, org-org di level atas ini punya kualitas yg baik sehingga tdk mgkin melakukan kesalahan, padahal yang di posisi ataspun jg manusia, bisa salah dan hrs mengakui kesalahannya. Pemimpin tidak mungkin salah, ini pemikiran kuno yg harus sudah dibuang, orgtua kalau salah tdk perlu minta maaf, ini jg pemikiran kuno yg harus disingkirkan. Bbrpa tindakan kriminal terjadi akibat sakit hati yg berat, kecewa karena dia diperlakukan tdk adil dan tdk manusiawi.

Contoh sederhana saja, org yg yakin dengan jalur jalan yg dilaluinya itu sudah benar, tetap trs melewati jalur itu padahal sdh diberitahu bhw itu jalan yg salah. Sebagian karena rasa gengsi mengaku salah, terlalu percaya diri, & bbrpa pikiran kuno yg disebutkan di atas, ini kadang membuat dirinya terlihat arogan tapi bodoh ternyata. Karena yg salah pemimpin, bawahan enggan utk menegur karna alasan tertentu, takut tdk disukai, dianiaya, ditekan, dsbnya, sehingga akhirnya org-org di posisi atas ini semakin dungu dan makin tersesat, tapi tetap merasa dirinya benar. Melawan Tuhan itu spt sebuah kebanggaan, tp ketika suatu saat dihukum Tuhan, dia menangisi keadaannya yg memalukan, sudah terlambat tapi Tuhan masih beri kesempatan baru utk memperbaiki kesalahannya. Sebagian orang meresponi dgn pertobatan, sebagian lagi tdk bertobat dan makin merusak dirinya dengan makin ‘menggila’ dgn kesesatannya.

Jadilah pemimpin yg bertanggung jawab dg perbuatannya, kalau salah, akui kesalahan itu, perbaiki diri dan berikan teladan yg baik ke depannya.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.