Pewahyuan Tuhan Tentang Kitab Wahyu (Bagian 3)

Sebagian besar orang segan belajar kitab Wahyu, sebenarnya tidak seperti yang kita pikirkan. Salah satu pewahyuan yang saya terima semata-mata karena Tuhan yang menjelaskannya, bukan karena pengetahuan Alkitab yang saya miliki.

Bagian 3 : Wahyu 5-8:1

Tuhan tidak memberikan pewahyuan khusus tentang Wahyu pasal 4, karena pasal ini menjelaskan tentang keadaan di sekeliling tahta Tuhan, ada 24 tua-tua yang juga duduk di tahta masing-masing mengelilingi tahta Tuhan dan ada 4 makhluk di depan tahta Tuhan.

Dalam Wahyu pasal 5 kita menemukan sebuah ‘misteri’ yang luar biasa :

Wahyu 5:1 NKJV
And I saw in the right hand of Him who sat on the throne a scroll written inside and on the back, sealed with seven seals.

Dan aku melihat di dalam tangan kanan-Nya yang duduk di atas tahta itu sebuah gulungan kitab, tertulis di bagian dalamnya dan di bagian belakangnya, dimeterai dengan 7 meterai.

Saya bertanya pada Tuhan, ini gulungan kitab apa, Tuhan? Kenapa meterainya ada 7, kalau 1 kan sebenarnya cukup?

Mari lihat ayat ini:

Yesaya 29:11
Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai”;

Kitab yang termeterai tidak bisa dibaca meskipun oleh orang yang terpelajar dan biasa meneliti isi sebuah kitab, maka kitab dalam Wahyu 5 ini sangatlah ‘rahasia’ sehingga harus dimeterai dengan 7 meterai.

Wahyu 5:2-3 NKJV
Then I saw a strong angel proclaiming with a loud voice, “Who is worthy to open the scroll and to loose its seals?” And no one in heaven or on the earth or under the earth was able to open the scroll, or to look at it.

Kemudian aku melihat seorang malaikat yang kuat memproklamasikan dengan suara keras: “Siapa yang layak untuk membuka gulungan kitab ini dan untuk melepas meterai-meterainya?” Dan tidak seorangpun di surga atau di atas bumi atau di bawah bumi yang bisa untuk membuka gulungan kitab itu, atau untuk melihatnya.

Mengejutkan fakta di ayat ini : tidak ada yang bisa membuka dan melepas 7 meterai kitab yang dipegang Tuhan yang duduk di tahta.

Wahyu 5:5 NKJV
But one of the elders said to me, “Do not weep. Behold, the Lion of the tribe of Judah, the Root of David, has prevailed to open the scroll and to loose its seven seals.”

Tapi salah seorang dari para tua-tua berkata kepadaku: “Jangan menangis. Lihatlah, Singa dari suku Yehuda, Keturunan Daud, telah menang untuk membuka gulungan kitab itu dan untuk melepas tujuh meterainya.”

Wahyu 5:7 NKJV
Then He came and took the scroll out of the right hand of Him who sat on the throne.

Kemudian Dia datang dan mengambil gulungan kitab dari tangan kanan Dia yang duduk di atas tahta.

Ternyata yang layak membuka gulungan kitab itu adalah Tuhan Yesus, Singa dari Yehuda yang juga keturunan Daud secara jasmani, dan yang membuat Yesus layak membuka gulungan kitab itu dan melepas 7 meterainya adalah karena Dia telah MENANG (prevailed – menang, mengatasi).

Kalau menang, berarti ada yang dikalahkan, apa yang Yesus kalahkan? Dalam Wahyu pasal 1, Yesus berkata bahwa Dia memiliki kunci-kunci Hades dan Kematian, ini juga diteguhkan dalam ayat ini:

I Korintus 15:54-55 NKJV
So when this corruptible has put on incorruption, and this mortal has put on immortality, then shall be brought to pass the saying that is written: “Death is swallowed up in victory.” “O Death, where is your sting? O Hades, where is your victory?”

… Kematian ditelan dalam kemenangan. Oh Kematian, di manakah sengatmu? Oh Hades, di manakah kemenanganmu?

Di sinilah kita bisa memahami bahwa gulungan kitab yang Tuhan Yesus ambil dan dibuka 7 meterainya adalah kitab yang berhubungan dengan Kematian dan Hades (dunia orang mati). Benarkah demikian?

Kita lihat apa yang terjadi ketika 7 meterai kitab itu dibuka satu persatu :

Meterai 1 :
Wahyu 6:1-2 ILT
Dan aku melihat ketika Anak Domba itu membuka satu dari meterai-meterai itu, dan aku mendengar satu dari keempat makhluk hidup itu yang berkata bagaikan bunyi guntur, “Marilah dan lihatlah!”
Dan aku melihat, dan lihatlah: seekor kuda putih dan dia yang menunggang di atasnya yang memegang sebuah busur, dan kepadanya diberikan sebuah mahkota, dan dia keluar untuk menaklukkan, bahkan agar dia dapat menaklukkan.

Perhatikan penunggang kuda putih ini: memegang busur, diberikan mahkota, dia ‘keluar’ untuk menaklukkan dan dapat menaklukkan, dengan siapakah ciri-ciri ini bisa dikenali?

Kejadian 21:17-18, 20 ILT
Dan Elohim mendengar suara anak itu, lalu malaikat Elohim berseru kepada Hagar dari langit dan berkata kepadanya, “Ada apa denganmu, Hagar? Janganlah takut, karena Elohim telah mendengar suara anak itu dari tempat ia berada.
Bangunlah, berdirikanlah anak itu dan tegakkanlah dia dengan tanganmu, karena Aku akan mempersiapkan dia sebagai suatu bangsa yang besar.”
Dan Elohim menyertai anak itu dan dia bertambah besar, dan dia tinggal di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.

Ismail tidak diizinkan Tuhan tinggal bersama Abraham, Sara dan Ishak sehingga dia harus ‘keluar’, namun Tuhan membuat Ismail menjadi bangsa yang besar, untuk bisa memiliki wilayah tentu harus ‘menaklukkan’ sebuah wilayah dan penguasanya. Penguasa mempunyai ‘mahkota’. Dan Ismail menjadi seorang pemanah, panah harus punya ‘busur’.

Agaknya iblis ingin merusak nubuatan Tuhan dalam Kejadian 3 bahwa iblis akan dikalahkan oleh keturunan Adam dan Hawa, salah satunya melalui ‘menghadirkan Ismail’ dalam keturunan Abraham yang nantinya menjadi nenek moyang Yesus secara jasmani. Ibu Ismail adalah Hagar, perempuan Mesir.

Meterai 2 :
Wahyu 6:3-4 ILT
Dan ketika Dia membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk hidup kedua yang berkata, “Marilah dan lihatlah!”
Dan keluarlah kuda yang lain berwarna merah api. Dan kepada dia yang menunggang di atasnya telah dikaruniakan kepadanya untuk mengambil damai dari bumi, juga agar mereka saling membunuh seorang terhadap yang lain, dan kepadanya telah diberikan pedang yang besar.

Meterai 3 :
Wahyu 6:5-6 ILT
Dan ketika Dia membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk hidup ketiga yang berkata, “Marilah dan lihatlah!” Dan aku melihat, dan lihatlah: seekor kuda hitam dan dia yang menunggang di atasnya yang memegang timbangan di tangannya.
Dan aku mendengar suara di tengah-tengah keempat makhluk hidup itu, yang berkata, “Setakar gandum sedinar dan tiga takar jelai sedinar, tetapi jangan engkau merusak minyak zaitun dan air anggur itu.”

Meterai 4 :
Wahyu 6:7-8 ILT
Dan ketika Dia membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara dari makhluk hidup yang keempat yang berkata, “Marilah dan lihatlah!”
Dan aku melihat, dan lihatlah: seekor kuda hijau pucat dan dia yang menunggang di atasnya; namanya Kematian, dan alam maut ikut bersamanya. Dan kepada mereka telah diberikan wewenang untuk membunuh atas seperempat bumi dengan pedang dan dengan kelaparan dan dengan kematian dan oleh binatang-binatang buas di bumi.

Meterai 5 :
Wahyu 6:9-11 ILT
Dan ketika Dia membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh berkenaan dengan firman Elohim dan berkenaan dengan kesaksian yang mereka miliki.
Dan mereka berseru dengan suara yang keras sambil berkata, “Sampai kapan, ya Tuhan yang kudus dan yang benar, Engkau tidak menghakimi dan membalaskan darah kami terhadap mereka yang tinggal di bumi?”
Dan kepada mereka masing-masing diberikan jubah panjang putih. Dan kepada mereka dikatakan agar mereka dapat beristirahat sedikit waktu lagi sampai akan terpenuhinya jumlah mereka, sesama hamba-hamba dan saudara-saudara mereka, yang akan segera dibunuh seperti mereka juga.

Meterai 6 :
Wahyu 6:12-15 ILT
Dan aku melihat, ketika Dia membuka meterai yang keenam, dan lihatlah: gempa besar terjadi, dan matahari menjadi hitam seperti karung yang terbuat dari rambut dan bulan menjadi seperti darah.
Dan bintang-bintang langit berjatuhan ke bumi seperti pohon ara menggugurkan buah mentahnya karena diguncang oleh angin kencang.
Dan langit terbelah seperti gulungan kitab yang digulung, dan semua gunung dan pulau terpindahkan dari tempatnya.
Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar dan orang-orang kaya dan perwira-perwira dan mereka yang berkuasa dan setiap hamba dan setiap orang merdeka menyembunyikan diri ke dalam gua-gua dan ke antara batu-batu gunung.

Meterai 7 :
Wahyu 8:1
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.

Dari 7 meterai yang dilepas oleh Yesus, kita melihat usaha iblis untuk menghancurkan dunia dengan berbagai hal yang membawa pada kematian dan kebinasaan.

Yesus datang ke dunia untuk menebus manusia dari kebinasaan, tapi iblis selalu berusaha untuk mencuri, membunuh dan membinasakan semua manusia baik yang percaya pada Kristus maupun yang tidak. Binasa bicara tentang kematian kedua yaitu menderita selama-lamanya di neraka bersama iblis dan malaikatnya. Mengerikan rencana iblis khususnya di akhir zaman. Jika Tuhan punya Kitab Kehidupan maka iblis punya ‘Kitab Kematian’ yang isinya segala rancangan jahat iblis atas nasib dan hidup manusia.

Semuanya tertulis di gulungan kitab ini, begitu satu persatu meterai di lepas maka rahasia isi gulungan kitab yang dimeteraikan itu tersingkap dan bisa diketahui oleh para penghuni surga dan rasul Yohanes bahkan kini oleh kita juga yang membaca kitab Wahyu ini.

Gulungan kitab yang awalnya misteri kini sudah Tuhan Yesus singkapkan, kita harus bersyukur untuk hal ini. Amin.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Akhir Zaman. Bookmark the permalink.