DI 15112014
Lukas 10:7
Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.
Ketika mengutus para murid, Yesus juga berpesan ttg satu hal yg kelihatannya sepele tapi ternyata sangat penting : ttg makan dan minum selama mrka melayani.
Ayat ini berkata : makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, artinya entah makanan itu lezat atau tdk, sedikit atau banyak, atau bahkan makanan yg tdk doyan, Yesus berpesan spya mrka memakannya. Juga dlm hal minuman.
Saya pernah bersama teman-teman sepelayanan pergi melayani di bbrpa tempat spt di Kalimantan dan Sumatera, tempat yg sederhana. Biasanya kedatangan org dr Jakarta atau kota besar lainnya merupakan sebuah kehormatan buat mereka. Satu sisi mrka senang akan diadakan event KKR di daerah mrka, di sisi lainnya mrka menjd ‘repot’ menjamu kami, dan kelihatan sdkit minder ketika menyajikan hidangan ketika diadakan pertemuan, selalu berkata : hidangan sederhana, jg minuman ala kadarnya.
Di Kalimantan misalnya, air di sana itu ‘berwarna’, pertama kali saya berpikir itu air teh, namun itu ‘air tawar’ mnrut mereka, airnya berwarna spt teh. Sdh terlanjur minum, nikmati saja dan memang sdg haus wkt itu.
Bagi mrka sebuah tanda persaudaraan ketika kami menikmati yg disajikan. Meskipun sederhana, bagi mrka sdh yg terbaik yg bs mereka hidangkan. Ketika dibilang enak, mrka senang dan meminta kami utk tambah lagi.
Tuhan blg pd saya pagi ini: “Se-enak apapun makanan yg pernah Aku makan wkt di dunia, tdk ada yg seenak yg ada di surga.” Tp saya menangkap maksud Tuhan, Dia tunjukkan kerendahan hati mau makan makanan buatan manusia.
Sebenarnya apalah artinya semua persembahan yg kita berikan saat ibadah, Tuhan tdk butuh uang kita, tp Dia mau menerimanya bahkan memberkati kita. Itu rumusnya : beri maka akan menerima. Makan dan minumlah yg disuguhkan spya mrka diberkati Tuhan.