Teruskan Hidup Kita

DI 11112014

Matius 8:21-22 NKJV
Then another of His disciples said to Him, “Lord, let me first go and bury my father.” But Jesus said to him, “Follow Me, and let the dead bury their own dead.”

Kemudian seorang yang lain dari para murid-Nya berkata kepada-Nya: “Tuhan, biarkan aku dahulu pergi dan menguburkan ayahku.” Tapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku, dan biarlah yang meninggal menguburkan yang sudah meninggal mereka sendiri.”

Kalau membaca ini sekilas, tampaknya Yesus tdk pny rasa simpati dan berduka atas meninggalnya ayah dr salah satu murid-Nya, wajar utk si murid ini mengurusi jenazah ayahnya, tp sebenarnya apa maksud jawaban Yesus ini? Tentu saja bila ini diartikan secara hurufiah, kita tdk akan bs memahami apa yg Yesus maksudkan dr perkataan-Nya ini.

Org yg sdh meninggal, apalg meninggal di dlm Tuhan, 100% si org ini sdh berpindah ‘dunia’, dan segala sesuatunya ‘diurus’ oleh Tuhan. Dimulai detik saat lepas dr tubuhnya, roh org yg meninggal ‘dijemput’ oleh malaikat Tuhan atau Tuhan sndri yg dtg menjemput. Kita tdk perlu khawatir bgmna keadaan rohnya krna sepenuhnya ada dlm urusan Tuhan.

Yg tersisa di dunia ini adalah tubuh jasmaninya yg telah ditinggalkan rohnya, tubuh ini tubuh yg mati. Apa yg bs kita perbuat hanyalah memperlakukan jenazah secara layak yaitu menguburkannya secara baik sbg bentuk penghormatan terakhir. Setelah ini semua, yg tinggal hanyalah kenangan hidup ttg almarhum/ah semasa hidup.

Kenangan inilah yg bs berpengaruh positif atau negatif, positif jika membuat kita bs mengikuti teladan yg ditinggalkan, negatif jika kita merasa tdk ikhlas/tdk rela almarhum/ah meninggal skrg. Bs timbul kecewa pd diri sndri atau bahkan kecewa pd Tuhan, tanpa sadar ingatan pd almarhum/ah membentuk ‘dunia lain’ yg membuat bayangan seolah-olah mrka masih ‘hidup’ dan bs berkomunikasi.

Kita yg msh hidup, jauh lebih penting meneruskan kehidupan drpd larut dlm kedukaan. Yg sdh meninggal sdh diurus Tuhan di sana.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.