Jangan Bersaksi Dusta

DI 05112022

1 Petrus 3:10-11
“Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.

Menjaga lidah dari yang jahat salah satunya dg mengatakan yg benar sesuai dgn kenyataan yg ada tanpa rasa takut atau menyimpan keinginan pribadi demi alasan tertentu.

Bbrpa hari ini kita tentu mengikuti persidangan yang menjd perhatian secara nasional, di antara para saksi yg diajukan, ada bbrpa kesaksian yg dianggap bohong oleh hakim maupun jaksa. Di dlm aturan hukum yg ada, apabila seorg saksi di persidangan berkata bohong pdhal sebelumnya sdh disumpah, bisa langsung dimintai diproses secara hukum, ditahan dan diancam hukuman sekian tahun penjara. Dlm Alkitab, perintah utk jgn bersaksi dusta terdapat dlm Keluaran 20:16, jg ttg hrs mengatakan ya atau tidak, sesuai dgn kebenaran yg sesungguhnya ada dalam Matius 5:37. Dlm ayat yg kita baca kembali diingatkan spya jgn memakai lidah utk sesuatu yang jahat karena akan berpengaruh pd keadaan hari-hari yg kita jalani, kalau ingin mengalami hari yg baik maka kekanglah lidah kita dr yg jahat dan tidak mengucapkan tipu muslihat. Bahkan lidah kita yaitu ucapan kita bs berpengaruh pd kehidupan kita, karena pastinya bnyk pembunuhan terjadi dimulai dr pertengkaran mulut shga timbul rasa marah dan dendam hingga akhirnya terjadilah pembunuhan, akibatnya berakhir pd hidup dlm penjara bertahun-tahun. Ucapan kita bs membw dampak baik atau buruk bagi kehidupan banyak org maupun utk diri kita sndri.

Bgmna kita bs mengekang lidah kita dr yg jahat kalau hati dan pikiran kita tercemar oleh hal-hal yg tdk baik? Menjauhi yg jahat saja tidak cukup: tdk bergosip, memfitnah, mengadu domba, tapi juga hrs ditambahi dgn melakukan apa yg baik: membela yg benar dgn menjadi saksi yg jujur & mengupayakan perdamaian. Kalau kita tdk mau utk menjd saksi pdhal kita tahu peristiwanya dg detail, bgmna nasib org yang dipersalahkan itu? Secara tdk langsung kita telah membiarkan org itu mengalami situasi sulit dan bahkan orang itu bs kehilangan masa depan bahkan nyawanya. Atau kita takut terlibat dlm masalah org lain? Yg hrs kita ingat adalah semua perbuatan kita akan dimintai pertanggung jwbannya oleh Tuhan, dg sengaja menahan diri utk menolong org lain dgn kesaksian kita, maka itu dianggap sbg sesuatu yg jahat di mata Tuhan, bukankah Dia ingin kita berkata ya jika ya, tidak jika tidak? Diamnya kita berarti sama saja dianggap berkata tidak pdhal ya, dan berkata ya pdhal tidak. Betapa besarnya pengaruh ucapan kita, bkn hanya terhadap diri kita sndri, tetapi jg bagi nasib dan hidup orang lain, bersaksilah kalau memang kita kompeten utk itu, dan berikanlah kesaksian yg jujur.

Ingin mengalami hari-hari yang baik, berarti kita hrs mengejang lidah kita dr yg jahat, artinya hrs mampu mengendalikan ucapan kita, apa yg hrs dikatakan dan kpn waktu yg tepat utk kita bcra.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.