DI 22072022
Kejadian 30:22
Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya.
Kalau teringat sesuatu, apakah selalu diartikan sbg sesuatu itu terlupakan sebelumnya? Kalau benar Tuhan lupa, berarti Dia tidak Mahakuasa, Dia seperti manusia biasa karena bisa lupa.
Utk memahami ini, kita hrs melihat dr kata asli dr mengingat, ternyata punya arti ‘to mark’ yaitu memberi tanda. Nah, seperti kita mengerjakan sesuatu itu ada tahapan-tahapannya, yg sudah kita lakukan kita beri tanda pd catatan kita, bisa berupa tanda centang atau kata itu dicoret, atau dlm pikiran kita, yg sdh kita lakukan itu kita ingat bhw kita hrs ke tahapan berikutnya. Jadi bukan Tuhan itu lupa baru kemudian ingat, tapi Dia sdg mengerjakan rencana-Nya tahap demi tahap. Ini ibarat memasak, ada waktunya kapan garam itu hrs ditaburkan, tidak bs sembarangan waktunya, kapan harus matikan api kompornya spya tidak gosong, dsbnya. Membangun rumahpun jg ada tahapan-tahapannya, kalau salah maka sangat fatal akibatnya. Tuhan tidak ingin rencana-Nya menjadi gagal, kapan Rahel akan mengandung lalu melahirkan Yusuf, tentu ada perhitungan & perencanaan yg matang. Kenapa baru saat itu Tuhan membuka kandungan Rahel, tentu Tuhan punya alasan-Nya tersendiri. Seandainya Yusuf lahir 10 tahun sebelumnya, mgkin kisah tentang dia tdk akan spt yg tercatat dlm Alkitab, dan knp bukan Benyamin yg dipilih Tuhan utk menjd org yg bisa mengartikan mimpi Firaun? Pastinya ini adalah kedaulatan Tuhan, Yusuf lahir di saat yg Tuhan rencanakan, dan Rahel hrs mengandung terlebih dahulu.
Tuhan tidak lupa, Dia jg ‘mengingat’ kita, ketika melewati badai hidup yg rasanya panjang sekali dan sptnya tdk berujung, Tuhan diam dan tidak bertindak. Kita merasa spt Rahel, ada aib karena ‘mandul’, punya ‘rahim’ tapi tidak bisa ‘hamil’, ini gambaran bhw kita punya kemampuan tapi tdk menghasilkan, gagal terus, dicoba lagi dan lagi tapi hasilnya sama saja. Putus asa rasanya, tdk bs bangga kalau bertemu org lain, malu, minder dan merasa tidak pantas ada di komunitas kita. Kita ‘cemburu’ pada org lain, spt Rahel terhadap kakaknya, Lea, yg terus saja bisa hamil dan juga terus memberikan Yakub banyak anak laki-laki, kita lihat org lain begitu diberkati Tuhan, hidup penuh mujizat Tuhan, sudah bebas dari segala keterpurukan, sdh bs tertawa lepas, tidak kuatir ttg masa depan, lalu kita kapan? Tuhan sedang melakukan rencana-Nya atas hidup kita, sabar & tunggu waktu-Nya bagi Tuhan untuk mengingat kita, memberikan ‘tabda’ bhw sekaranglah wkt yg tepat utk kita bs ‘hamil’, bs menghasilkan dan tdk punya aib lagi, dan saatnya justru dr apa yg kita ‘lahirkan’ itu, Tuhan pakai utk sesuatu yang dahsyat di masa depan.
Tuhan tdk melupakan kita, tp Dia sdg bergerak dan bekerja mengikuti tahap demi tahap yang Dia atur dengan sempurna, pada waktu-Nya, Dia akan ‘mengingat’ kita.