Tuhan Menimbang Hati

DI 15072022

Amsal 21:2
Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.

Bagi Tuhan yang paling esensial dari manusia bukanlah perbuatannya, tapi keadaan hatinya, jd bukan hanya melihat yang terlihat mata, tapi jg keadaan hati manusia.

Kata ‘menguji’ dlm ayat ini bahasa aslinya ialah ‘takan’ yg berarti mengatur (to regulate), ukuran (measure), perkiraan (estimate). Menguji hati ini bisa diartikan bhw Tuhan ingin mengetahui apa yg sebenarnya menjadi kondisi hati kita, seperti saat kita ingin mengetahui ukuran suatu benda, berapa tingginya, dalamnya, panjangnya, lebar dan volumenya, saat belum diukur tentu hanya bs mengira-ngira saja, bs tepat atau jg meleset dr perkiraan kita ukuran yg sesungguhnya. Jadi kita tdk bisa hanya mengandalkan penglihatan mata saja, tp perlu jg mengukur dgn alat ukur yg tepat sehingga kita tahu persis ukuran benda yg kita ukur tersebut. Tidak semua perbuatan baik itu lahir dr hati yg murni, ada yg utk pencitraan, atau ada tujuan tertentu yg terselubung di balik perbuatan baik tersebut. Yg Tuhan inginkan dari kita adalah melakukan kebaikan itu atas dasar mengasihi dan taat pada firman Tuhan. Manusia tdk bs melihat hati manusia lainnya, ini tentu bs membuat kita suatu saat terkejut setelah tahu bhw tindakan seseorg itu ternyata ada motivasi yg mengarah pd kejahatan atau menguntungkan dirinya sendiri, sementara kita sudah terlanjur mengagumi dan memuji tindakan org itu.

Menurut kita, apa yg kita lakukan itu sesuatu yg baik, lurus, dan benar, tp ada baiknya kita jujur pd diri sendiri, artinya menguji hati kita, melihat dgn jelas keadaan hati kita sendiri. Ini sulit utk dilakukan karena kita cenderung kompromi dgn kelemahan dan kekurangan diri kita sendiri. Hal yg bs kita jadikan contoh misalnya, kenapa kita berbohong? Karena kita kompromi dg perasaan takut kita, krna kita kompromi dgn niat jahat yg ada dlm hati kita, dsbnya. Tidak jujur pada diri sndri membuat kita tidak jujur juga terhadap org lain. Apakah jalan kita ini sudah ‘lurus’, mintalah pertolongan Tuhan utk mengujinya, mengukur & menimbangnya. Itulah sebabnya raja Daud dgn berani berkata pd Tuhan: Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku (Masmur 26:2), karena dia sadar bhw dirinya ini blm bs jujur sepenuhnya pd dirinya sndri, hanya Tuhan yg sanggup melihat keadaan dr hatinya yg sebenarnya, dan Daud perlu itu utk bisa tahu keadaan hati yg sebenarnya dan mengoreksinya agar hidupnya berkenan di hadapan Tuhan. Hrs berani menerima kenyataan bhw seringkali hati kita masih ada sesuatu yg belum bersih, jika itu dibiarkan maka bs makin besar dan meluas lalu mencemari seluruh isi hati kita.

Sering-seringlah utk menguji hati kita, supaya bs memperbaiki apa yg perlu utk diperbaiki, buang segala kekotoran yg masih ada di dlmnya, shga motivasi hati kita menjd motivasi yg murni.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan, Uncategorized. Bookmark the permalink.