DI 01122021
Amsal 13:3
Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.
Menjaga mulut, lebih diartikan menjaga dg baik perkataan yg kita ucapkan. Kita sndri melihat bhw bnyk org mengalami hal yg buruk dr akibat perkataannya.
Perkataan yg diucapkan berkaitan dgn nyawa, utk mudahnya kita bisa melihat dlm kasus kebohongan dlm bersaksi di pengadilan, krna itulah setiap saksi yg nantinya dimintai keterangan oleh para jaksa dan hakim di pengadilan diminta utk bersumpah sesuai agamanya, krna kesaksiannya akan mempengaruhi yg akan menjd putusan hakim atas nasib terpidana dlm kasus yg sdg dijalani. Kalau kesaksiannya ternyata bohong, ini tentu akan bs membuat hakim salah dlm memutuskan perkara, maka tidak heran dlm bbrpa kasus ternyata di wkt kemudian baru terbukti bhw terpidana ternyata tdk bersalah. Kita ingat jg bhw Hawa terperdaya oleh perkataan iblis shga pd akhirnya dia melanggar apa yg Tuhan telah perintahkan, manusia jatuh dlm dosa.
Menjaga perkataan berarti menjaga jg nyawa kita, hal yg sering terjd biasanya lewat perkataan kita menyakiti hati org lain, berbohong demi menghindar dari sesuatu yang tdk kita inginkan, bahkan ada bbrpa org yg menipu demi tujuan yg terselubung, dsbnya. Menjaga mulut atau perkataan, dimulai dgn menjaga hati dan pikiran kita, kita hrs belajar utk bs berkomunikasi dg org lain dgn baik, terbiasa menjd org jujur. Biasakan utk berpikir sblum mengatakan sesuatu, jgn ada perkataan yg kotor, belajar trs menguasai diri, jgn mudah terpengaruh oleh emosi. Ada wktnya kita bnyk bcra, ada wktnya kita sedikit bcra atau diam. Ada wktnya kita menghindar dari bcra mengenai satu topik yg sensitif, dan yg pastinya jgn menghakimi org lain lewat perkataan kita.
Jaga hati dan pikiran, jgn cepat bicara hanya krna mengikuti emosi sesaat, bicaralah seperlunya dg jelas dan mulai mencintai kejujuran.