Bisa Cinta Uang

DI 01112021

Lukas 16:14
Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.

Golongan org Farisi berpegang teguh pd Taurat, sedikit bnyk mencampurkan Taurat dg adat istiadat, tp dicatat dlm ayat ini ternyata mrka adalah hamba uang.

Mempraktekkan Taurat hingga hal yang detail, tentu ini bs kita katakan religius, tp ternyata mrka ini hamba uang, jadi duniawi. Luarnya rohani, ternyata isi di dlmnya duniawi. Hamba uang bs kita sederhanakan dg pengertian berusaha ‘menguangkan’ semua yg bisa dicari celahnya utk menghasilkan uang. Hal kerohanian dijadikan ‘ladang bisnis’, ini sangat mengerikan dan berbahaya utk keimanan org yg belum dewasa rohani. Kenapa ini bs terjd? Kalau dilihat dari sejarah saat itu, mrka scra politik sbg kaum minoritas, utk mewujudkan apa yg menjd tujuan politik mrka diperlukan uang dlm jumlah besar, dan mgkin ini menjd salah satu faktor yg mendorong mrka akhirnya menjd hamba uang dan membenci Yesus dg segala apa yang Yesus lakukan pd saat itu.

Menjd religius bukan jaminan utk tidak menjd duniawi, dlm hal uang tentunya perlu pengendalian diri yg tinggi serta pola pikir yg sesuai dg firman Tuhan. Semua org butuh uang, lalu berusaha utk mendapatkan uang sebanyak yang bs didapatkan, sampai di titik ini tentu masih wajar, tp setelah bs mendptkan bnyk uang, mulai mencintai uang, dan tanpa sadar mulai terikat menjd hamba uang. Bbrpa ayat dlm Alkitab dgn jelas sdh memperingatkan kita ttg bahaya cinta uang, dan fatalnya menjd hamba uang berarti tdk menjd hamba Kristus, uang yg jadi ‘tuhan’ yg disembah, dia membiarkan hidupnya dikendalikan oleh jumlah uang yg dimiliki, keamanan hidup bukan lagi krna perlindungan dr Tuhan, tp merasa aman jika uang yang dimiliki sangat bnyk.

Uang bs membuat kita hidup bahagia dan mewah di dunia, tp uang tdk bisa membuat kita memiliki kebahagian dan kemewahan yg kekal di surga, maaf, uang sebanyak apapun ‘tidak laku’ di surga.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.