DI 09042021
Lukas 8:21
- Tetapi Ia menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Tuhan dan melakukannya.”
Banyak org Kristen keliru memaknai arti dr keintiman dg Tuhan. Org yg memiliki jam doa dlm jumlah yg bnyk pasti akan dianggap dia memiliki keintiman dg Tuhan, apakah itu benar?
Ayat ini mengingatkan kita bhw keintiman dg Tuhan bukan ditentukan oleh jam doa yg dimiliki seseorg, bkn ditentukan oleh seringnya memuji dan menyembah Tuhan tapi ditentukan oleh apakah org itu menjd pelaku dr firman Tuhan yg didengarnya. Pelaku firman Tuhan akan dipandang oleh Tuhan sbg ‘ibu dan saudara kandung’ yg tentu saja hubungan jenis ini sangatlah dekat, memiliki ‘darah’ yg sama. Ada org yg menjadikan doa, pujian penyembahan bahkan terjun dlm pelayanan sbg bentuk ‘pelarian’ dr sesuatu, bkn tulus hati dan utk Tuhan. Di sinilah kita hrs paham bhw keintiman dg Tuhan tdk bs dinilai dr jam doa, pujian penyembahan, seringnya org itu ‘mendengar suara’ Tuhan, dsbnya.
Mendengar lalu melakukannya, ini sebuah sikap yg dimiliki org yg serius, bkn hanya dengar lalu melupakannya, dengar hanya utk menambah pengetahuan, spya nanti terlihat religius, tp melakukan firman-Nya sbg sebuah wujud mengasihi Tuhan dan bentuk ketaatan kita pd Tuhan. Pelaku firman Tuhan akan dimasukkan sebagai ‘anggota keluarga’ Tuhan sndri. Memang tdk mudah utk menjd pelaku firman Tuhan, di zaman spt ini kita akan dinilai ‘aneh’ ketika melakukan firman-Nya, spt melawan arus ombak yg besar, kadang kita spt terdorong utk mundur, sulit utk trs maju berkomitmen menjd pelaku firman. Namun kita tetap hrs berusaha utk itu, tdk menyerah krna tekanan hidup, komentar yg miring dr org lain dan melawan logika kita yg seringkali membuat kita ragu utk melakukan firman Tuhan.
Intim dengan Tuhan, hanya perlu kita taat dan menjd pelaku firman Tuhan, keintiman dg Tuhan bkn sesuatu yg utk dipamerkan, tp sesuatu yg menjd sebuah teladan bagi org lain utk jg menjd pelaku firman.