Nubuatan Henokh

DI 04032021

Yudas 1:14

  • Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya,

Tentu kita pernah mendengar ttg adanya Kitab Henokh yg memang tdk termasuk dlm bagian dr Alkitab, dan uniknya rasul Yudas dlm suratnya mengutip ttg Henokh yaitu mengenai nubuatannya.

Kita hrs memahami hal ini scra benar, yg dikutip rasul Yudas itu nubuatan Henokh, bkn sesuatu yg bersumber dari kitab Henokh itu sndri. Mengutip dari sebuah sumber maka kita dapati informasi spt ini:

Kitab Henokh adalah literatur Yahudi pasca pembuangan yang menggunakan Nama “Henokh,” tapi tentu saja tidak ditulis sendiri oleh Henokh. Oleh sebab itu, kitab ini dalam kategori “Pseudepigrapha” (alias “palsu”). Kitab Henokh (1 Henokh; –> merupakan kitab yang masuk dalam kategori kitab Apokrypha/ Pseudepigrapha). Tulisan kitab ini dibuat dalam bahasa Ibrani atau bahasa Aram (boleh jadi ditulis pada abad 2 sebelum Masehi). Kini hanya diketahui terjemahannya di dalam bahasa Yunani dan dalam bahasa Etiopia (Gereja Etiopia memasukkannya ke dalam Kanon).

Jadi dr manakah rasul Yudas mengutip nubuatan Henokh? Yg pastinya bkn dari kitab Henokh yg memang tdk ditulis sndri oleh Henokh yg adalah generasi ke-7 dr Adam. Nubuatan dr Henokh sptnya ada kaitannya dg akhir zaman. Lalu bgmna kita menyikapi ttg adanya kitab Henokh? Tentunya hanya bs dianggap sbg sebuah buku biasa yg isinya tdk bs disandingkan dg 66 kitab yg ada dlm Alkitab. Hanya sekedar boleh utk dibaca namun bkn utk diyakini 100% isinya, apalg dianggap sbg kitab yg ‘suci’. Yg terpenting adalah isi dr nubuatan Henokh yg berisi kedatangan Tuhan bersama puluhan ribu org kudus. Ini selaras dg apa yg tertulis di dlm kitab Wahyu.

Membaca sesuatu memang ada baiknya kita tahu asal usulnya, siapa penulisnya dan apakah isi tulisannya itu membangun atau malah membuat kita bingung dan tdk bermanfaat.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.