Kalau diumpamakan seperti team sepakbola, hidup tiap orang secara garis besar terbagi dalam 2 golongan yaitu : pemain inti dan pemain cadangan. Pemain inti biasanya diterjunkan sejak awal pertandingan hingga selesai, atau digantikan bila terjadi cidera dan komulasi kartu kuning akibat pelanggaran yang dilakukan. Pemain cadangan hanya diturunkan masuk pertandingan sebagai ‘tenaga segar’ bagi teamnya, dan tak jarang baru dimasukkan di menit-menit terakhir menjelang pertandingan berakhir.
Semua tergantung pada penilaian dan keputusan yang diambil oleh sang pelatih
Tak jarang justru pemain cadanganlah yang sukses membawa teamnya menang dalam sebuah pertandingan, menang tipis 1-0 atau berbeda 1 gol saja setelah score seri. Dianggap pahlawan padahal hanya ditempatkan pada posisi pemain cadangan. Suksesnya di menit-menit terakhir pertandingan.
Ada orang-orang yang hidupnya sukses justru di usia yang tidak muda lagi, apakah ini sesuatu yang salah atau negatif? Orang biasanya menilai bahwa kalau seseorang itu punya kemampuan untuk sukses, tak perlu menunggu sukses di usia yang tidak muda lagi, sejak muda harusnya sudah sukses. Ingat bahwa pemain cadangan itu juga punya kualitas baik, namun keputusan pelatih teamlah yang menentukan siapa yang masuk pemain inti dan siapa pemain cadangannya. Sederhananya, kita sebutlah ini faktor ‘otoritas atau kedaulatan penuh’ yang Tuhan miliki untuk menentukan waktu dan moment kapan seseorang mencapai kesuksesan dalam hidupnya.
Ada orang-orang di sekitar kita yang adalah ‘pemain cadangan’, sekarang belum menjadi apa-apa, seperti pemain cadangan yang duduk-duduk sambil menyaksikan pertandingan. Tak banyak yang bisa dilakukan, sementara teman satu teamnya sedang berjuang untuk menang dalam pertandingan. Jangan remehkan orang-orang yang ‘belum’ sukses, bukan ‘tidak’ sukses, kalau Tuhan beri kesempatan mereka ‘masuk pertandingan’, dalam waktu singkat mereka justru bisa ‘mencetak goal’ ke gawang lawan dengan skill yang mereka miliki. Kalau Tuhan ‘membuka pintu’, mereka bisa menjadi sukses dengan lebih cepat daripada orang yang lebih dulu sukses.
Jika Anda sudah sukses, jangan remehkan mereka yang belum sukses di usia mereka yang mungkin lebih tua dari Anda, mungkin justru suatu saat merekalah yang menjadi orang-orang yang menolong kita bertahan dalam kesuksesan kita.
Jika Anda seorang yang belum sukses di usia yang tidak muda lagi, tetaplah miliki disiplin dan terus belajar, suatu saat Tuhan memerintahkan untuk masuk dalam ‘pertandingan’, Anda dalam keadaan siap dan menciptakan kesuksesan Anda.
Tuhan ingin setiap umat-Nya mengalami kesuksesan dalam hidupnya.
Amen.