DI 14052014
Roma 15:1 NKJV
We then who are strong ought to bear with the scruples of the weak, and not to please ourselves.
Kemudian kita yang kuat wajib untuk menanggung keberatan-keberatan dari yang lemah, dan tidak untuk menyenangkan diri sendiri.
Org yg ‘lemah’ ternyata punya keberatan-keberatan dlm hidupnya. Bentuk keberatannya bs bermacam-macam, misalnya keberatan dlm melakukan disiplin rohani spt beribadah, berdoa, berpuasa, dsbnya, keberatan dlm hal biaya hidup, keberatan dlm hal iman, dsbnya.
Dlm wadah gereja kita mengenal pelayanan ‘diakonia’ yaitu pelayanan yg diperuntukkan bagi mrka yg membutuhkan, mulai dr mensubsidi biaya hidup jemaat yg berkekurangan, membantu biaya perawatan ketika sakit, atau kebutuhan lainnya, hingga memberi bantuan ketika bencana melanda. Ini bagian dr ‘menanggung keberatan’ dr yg lemah. Kitapun bs melakukannya secara personal.
Wadah komsel (kelompok sel, cool, mezbah keluarga) jg membantu org yg lemah utk bertumbuh menjd kuat. Melalui penggembalaan, pemuridan dan pendampingan, yg lemah diajar utk menjd kuat. Yg kuat dlm penggembalaan menanggung keberatan dr org yg lemah, butuh penggembalaan.
Bahkan mgkin teman-teman kita di Blackberry Messenger ini, ada di antara mereka yg lemah, kita bs menguatkan mereka. Maaf, jgn hanya gunakan BBM utk kita ‘berdagang’, tp gunakan jg utk menguatkan mrka yg lemah. Apakah melalui isi status kita, picture profile maupun broadcast pesan yg bermanfaat. Bnyk yg bs kita lakukan utk mrka asalkan kita mulai memberi sedikit perhatian.
Org yg puas dg dirinya sendiri dan tdk memberi perhatian pd lingkungannya adalah org yg ‘mati selagi hidup’. Org mati tdk bs bereaksi apa-apa, tp org yg hidup punya indera yg msh berfungsi, punya hati nurani yg sensitif dan pikirannya masih ‘berjalan’. Apakah kita masih ‘hidup’ atau sebaliknya?
Kita adalah kawanan domba, domba senang bergerombol, saling menghangatkan dan menjaga, saling memerlukan. Kita tdk bs hidup sendirian.