Jangan Kelihatan Bodoh

DI 16042014

Amsal 26:4 NLT
Don’t answer the foolish arguments of fools, or you will become as foolish as they are.

Jangan menjawab pendapat bodoh dari orang-orang bodoh, atau kamu akan menjadi sebodoh mereka adanya.

Ada orang-orang yg suka beradu argumen/pendapat ttg sebuah topik, bisa berjam-jam berdebat hingga tak jarang sampai ‘adu jotos’ karena argumen berubah menjd sebuah sindiran dan ejekan.

Pendapat atau argumen yg bodoh lahir dr cara berpikir org yg bodoh. Seperti ‘duluan mana: telur atau ayam’ yg sebenarnya tdk perlu diperdebatkan, karena itu sebuah pertanyaan yg tergolong bodoh.

Meladeni org bodoh dlm beragumen hanya akan membuat kita menjd sebodoh dia, yg pintar dan bijak bisa akhirnya bodoh krna menjawab argumen org bodoh. Tiap orang punya pendapat masing-masing, namun kita hrs ingat, penulis amsal ini mengajar kita utk tdk menjawab argumen org yg bodoh.

Tidak menjawab bisa diartikan dg tdk menaruh perhatian terhadap sebuah pendapat, tdk punya ketertarikan dan menganggapnya ‘sampah’ yg tdk ingin disentuh utk seterusnya. Bisa membedakan mana yg hrs dijawab dan mana yg tdk perlu dijawab. Hikmat bisa membedakan antar keduanya.

Ada sebuah rumusan dlm ayat ini: dengan siapa kita bertanya jawab dan beragumen, kita akan sama spt lawan bicara kita. Spt ada saling mempengaruhi dan ‘menularkan’ kelebihan dan kelemahan masing-masing. Bicara dg org yg ’emosian’ bs membuat kita ketularan emosian jg. Bicara dg org yg bijak, bs membuat kita punya cara berpikir yg lebih bijak dr sblumnya.

Org bodoh selalu menganggap pendapatnya selalu benar, org lain yg salah. Tdk mau belajar melihat sisi yg berbeda dr pendapat org lain. Memuji diri sendiri, lebih menggunakan emosi drpd otak, berkomentar mengikuti cara berpikirnya yg sempit. Meladeni org bodoh sama saja dg membuang waktu dg percuma, ‘capek hati’, membuat kita jadi ’emosian’ dan akhirnya ikut-ikutan bertindak bodoh.

Dgn siapa kita bergaul, kita akan serupa dg mereka.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.