Di bagian pertama kita sudah belajar bahwa pengelolaan keuangan berkaitan dengan surga dan neraka. Di bagian kedua ini kita akan pelajari hal selanjutnya.
Bagian 2 : Perumpamaan 5 Gadis Bijaksana dan 5 Gadis Bodoh
Matius 25:1-5 NKJV
“Then the kingdom of heaven shall be likened to ten virgins who took their lamps and went out to meet the bridegroom. Now five of them were wise, and five were foolish. Those who were foolish took their lamps and took no oil with them, but the wise took oil in their vessels with their lamps. But while the bridegroom was delayed, they all slumbered and slept.
Kemudian kerajaan surga akan disamakan dengan 10 gadis perawan yang mengambil lampu/pelita mereka dan pergi keluar untuk menemui mempelai pria. Adapun 5 dari mereka adalah bijaksana dan 5 adalah bodoh. Mereka yang bodoh mengambil pelita mereka dan tidak mengambil beserta minyaknya, tapi yang bijaksana mengambil minyak di dalam bejana dengan pelitanya. Tetapi ketika mempelai pria tertunda, mereka semua mengantuk dan tidur.
Yang harus kita perhatikan bahwa 10 gadis ini adalah gadis perawan, ini menggambarkan orang yang menjaga kekudusan hidupnya.
Yang menarik adalah cara mereka mengambil minyak untuk pelita:
1. 5 Gadis bodoh mengambil pelita tapi tidak mengambil minyak
2. 5 Gadis bijak mengambil minyak dalam bejana baru kemudian mengambil pelitanya
Jadi aturan sebenarnya adalah : ambil minyak dulu baru ambil pelitanya.
5 gadis bodoh mengabaikan aturan ini, melewatkan untuk mengambil minyak dan hanya mengambil pelita. Ini sebuah kecerobohan. Kecerobohan selalu berakibat fatal.
Mengapa bisa ceroboh? Biasanya karena ‘sok tahu’ dan ‘sok pintar’: “Halah .. Cukup koq bawa pelita doang, cukup koq minyaknya, ngak usah bawa minyak tambahan.” Pelita dengan minyak yang ada di bawahnya punya keterbatasan daya hidup. Dan mereka pikir kalau kurang bisa minta pada 5 gadis lainnya.
Pelita dengan minyaknya melambangkan Firman Tuhan dan Roh Kudus.
Mazmur 119:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Minyak itu menghidupkan pelita, demikian juga Roh Kudus menghidupkan Firman Tuhan yang kita lakukan.
Ketika berjalan di malam hari dan di tempat yang gelap, perlu pelita yang akan menerangi jalan dan langkah kaki kita. Cahaya atau terang yang dihasilkan membuat semuanya terlihat. Terang mengusir kegelapan.
10 gadis ini melambangkan kita yang hidup di akhir zaman, yang membawa ‘pelita’ Firman Tuhan sementara kita berjalan dan hidup di saat-saat kedatangan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Pria sudah dekat sekali. Ketika Tuhan Yesus datang, kita turut bersama Dia dalam Pernikahan Anak Domba.
Roh Kudus mengajar kita tentang Firman Tuhan :
Yohanes 14:26
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Kalau kita hanya belajar sendiri dari buku tanpa ada guru yang mengajari, kita akan banyak mengalami kesulitan memahami beberapa bagian. Demikian juga orang yang mengira cukup membaca Alkitab tanpa perlu diajari oleh Roh Kudus, bisa salah mengerti tentang yang ditulis dalam Alkitab.
Ternyata kedatangan mempelai pria itu tertunda. Dalam terjemahan KJV dipakai kata ‘tarried’ yg berarti berlambat-lambat. Sepertinya kedatangan Tuhan Yesus kembali itu waktunya ‘tertunda’ tapi ini yang saya mengerti: Tuhan Yesus ingin ketika Dia datang semua quota orang yang diselamatkan itu penuh dan itu akan terjadi pada suatu saat, ketika jumlahnya sesuai quota itu genap, saat-Nya baru tiba. Tuhan sedang menunggu saat itu tiba, ada ‘delay’.
10 gadis ini lelah menunggu dan semuanya tertidur. Menunggu kedatangan Tuhan Yesus kembali membuat kita bisa ‘tertidur’, bukan sengaja ‘tidur’ tapi karena kita tidak tahu kapan waktu-Nya, kita bisa terlena dan lelah. Tetap berjaga-jaga.
Matius 25:6 NKJV
“And at midnight a cry was heard: ‘Behold, the bridegroom is coming; go out to meet him!’
Dan pada tengah malam sebuah teriakan terdengar: “Lihatlah, mempelai pria sedang datang; pergilah keluar untuk menemuinya!”
Matius 25:7
Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
Suara itu pasti sangat keras dan kencang, sehingga 10 gadis ini yang sedang tertidur bisa terbangun dan mendengar suara yang berkata bahwa mempelai pria sedang datang mendekat dan mereka harus menemuinya.
Bukankah hari-hari ini ‘suara’ itu sudah makin keras terdengar dan sering disuarakan bahwa kedatangan Tuhan Yesus sudah sangat singkat dan dekat? Bagaimana respon kita? Terus tertidur atau bangun dan bersiap-siap menyambut kedatangan-Nya? Bangun dan bereskan ‘pelita’ kita : bereskan hidup kita sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Masih ada kesempatan dan jangan main-main lagi.
Matius 25:8-10
Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
Masuk surga itu urusan pribadi demi pribadi, setiap orang yang siap dan didapati berkenan hidupnya akan masuk bersama ke Pernikahan Anak Domba.
Jangan sampai kita lalai melakukan persiapan menyambut kedatangan-Nya. 5 gadis bodoh ini lalai mengambil minyak sehingga mereka harus membeli minyak di waktu-waktu terakhir. Tragis, ketika mereka pergi membeli minyak, mempelai pria datang dan masuk ke dalam, pintu kemudian ditutup.
Uang hanya berguna selagi kita hidup di dunia ini. Uang tidak bisa ‘membeli’ perkenanan Tuhan. Seharusnya 5 gadis bodoh ini bisa memperhitungkan kapan pelita akan padam. Mereka bisa membeli minyak sebelum mempelai pria datang. Itulah kebodohan mereka.
Kebodohan org di akhir zaman adalah menganggap sepele tata cara menyambut kedatangan Tuhan Yesus kembali. Punya Alkitab tapi tidak dibaca apalagi dipelajari. Merasa tidak perlu Roh Kudus untuk mengajar dan memperingatkan segala sesuatunya. Begitu waktu-Nya tiba, tdk ada kesempatan untuk bersiap diri, terlambat untuk bertobat dan akibatnya ‘pintu’ surga tertutup bagi mereka.
Tuhan ingin semua orang diselamatkan tapi ada yang serius butuh diselamatkan dan ada juga yang meremehkannya. 10 gadis ini menggambarkan orang-orang yang punya kesempatan masuk surga, namun sebagian saja yang bisa masuk.
Matius 25:11 NKJV
“Afterward the other virgins came also, saying, ‘Lord, Lord, open to us!’
Setelah itu gadis-gadis perawan yang lain datang juga, berkata: “Tuan, tuan, bukakan untuk kami!”
Matius 25:12
Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
Matius 25:13 NKJV
“Watch therefore, for you know neither the day nor the hour in which the Son of Man is coming.
Karena itu berjaga-jagalah, karena kamu tidak juga tahu hari maupun jamnya di mana Anak Manusia itu sedang datang.
Poin terpenting adalah ‘dikenal Tuhan’. 5 gadis bijak ini dikenali karena mereka memegang pelita sebagai ciri para gadis yang ditugaskan menyambut kedatangan mempelai pria. Pelita mereka tetap menyala sejak mulai bertugas hingga menyelesaikan tugasnya. Hiduplah sesuai Firman Tuhan hingga detik Dia datang kembali.
Tidak dikenal Tuhan sangat berakibat fatal : pintu surga tertutup. Tidak bisa ikut bersama Tuhan, artinya apa? Akan ada di luar surga: di neraka.
Tetap berjaga-jaga karena kedatangan Tuhan Yesus sudah sangat dekat.
Tuhan Yesus Memberkati !!