Pesan Tuhan 

​Syalom, 

  • Malam ini (Selasa 9-8-2016), Tuhan bicara tentang sesuatu yang lebih tajam tentang akhir zaman, dan sesungguhnya ini sangat menegur saya dan jadi ‘warning’ untuk lebih waspada lagi menyikapi akhir zaman. 

Hal yang paling menakutkan bukanlah Antikris dan masa kesusahan, bukanlah apakah nanti kita dipasang chip atau tidak, warning ini justru terletak di bagian akhir dari segala penglihatan pewahyuan akhir zaman. 
Baca dengan seksama 2 ayat ini : 
Revelation 22:18-19 (KJV) 
18 For I testify unto every man that heareth the words of the prophecy of this book, If any man shall add unto these things, God shall add unto him the plagues that are written in this book: 
19 And if any man shall take away from the words of the book of this prophecy, God shall take away his part out of the book of life, and out of the holy city, and from the things which are written in this book. 
Terjemahannya begini: 
Wahyu 22:18-19 KJV 
Karena aku bersaksi pada setiap orang bahwa setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuatan kitab ini, jika siapa saja akan menambahkan pada hal-hal ini, Tuhan akan menambahkan kepadanya bencana-bencana yang tertulis di kitab ini. 
Dan jika siapapun akan menyingkirkan perkataan-perkataan kitab nubuatan ini, Tuhan akan mengambil bagiannya keluar dari Kitab Kehidupan dan keluar dari kota kudus, dan hal-hal yang tertulis di dalam kitab ini. 

Sikap seseorang tentang pewahyuan Tuhan tentang akhir zaman melalui rasul Yohanes ini ternyata menentukan akan ada di posisi mana nantinya dia di akhir zaman serta akhir dari segala sesuatunya. 
Pertama, kalau orang yang menambahkan apapun pada hal-hal yang telah tertulis di dalam kitab Wahyu, dia akan masuk dalam masa kesusahan besar. 
Apa pengertian ‘menambahkan’? 
Sesuatu yang ditambah akan menjadi ‘lebih’. 
Sebenarnya, kalau kita ingin mengalami pengangkatan/rapture, mana yang jadi fokus kita : bersiap diri atau sibuk mengamati pergerakan Antikris? Banyak orang terlalu sibuk mengamati Antikris hingga lupa untuk mempersiapkan dirinya supaya termasuk kelompok yang mengalami rapture. Terlalu sibuk mengamati Antikris malah ‘kebablasan’, mulai ragu akan Tuhan dan berbalik menyembah Antikris. 
Antikris juga tahu kitab Wahyu, dan dia berusaha untuk menambahkan informasi yang tidak akurat, memprediksi kiamat, serta menambah sesuatu yang tidak tertulis dalam kitab Wahyu. 
Mulai tampak efek dari prediksi rapture yang sengaja Antikris munculkan, beberapa kalangan mulai ‘ogah’ diajak bicara tentang akhir zaman, dianggap cuma dongeng dan berita bohong. Mulai menjauh dari Tuhan. 
Kita harus hati-hati akan hal ini, tidak boleh menambahkan apapun, juga dalam hal membuat orang lain tambah malas memperhatikan nubuatan akhir zaman dalam kitab Wahyu, bagaimana mereka bisa tekun kalau tidak ada yang membimbing? Kalau kita sendiri tidak tekun minta Tuhan memberi pengertian yang benar dan juga mengikuti perkembangan zaman, bagaimana bisa membimbing orang lain untuk mengerti kitab Wahyu? 
Kedua, menyingkirkan perkataan kitab nubuatan. 
Ini bagian paling mengerikan, karena sanksinya adalah namanya ‘keluar’ dari daftar kitab kehidupan, bagiannya dari kitab kehidupan, yang awalnya terdaftar malah akhirnya dihapus namanya. Ingat, kalau terdaftar di kitab kehidupan, artinya orang ini hidup percaya pada Tuhan dan menerima keselamatan, tapi kenapa tidak masuk surga pada akhirnya? 
Alasannya karena ‘menyingkirkan’ perkataan nubuat dalam kitab Wahyu, tidak perlu mengerti tentang rapture, surga dan akhir zaman, cukup ‘Kejadian sampai surat Yudas’ saja, kitab Wahyu tidak usah coba dipahami, pokoknya pasti selamat. 
Padahal petunjuk tentang hidup di surga sebagian tertulis dalam kitab Wahyu. 
Mau tidak mau, mengerti atau tidak mengerti isi kitab Wahyu, kita ‘wajib’ mempelajari dan mengertinya. Memang tidak mudah mengerti semua yang tertulis di kitab Wahyu, tapi bukan berarti tidak bisa dipahami. Pewahyuan dari Tuhan memampukan kita mengertinya. 
Ada di posisi mana kita, jangan berdiri di kalangan yang melebih-lebihkan isi kitab Wahyu dan membuat kebingungan bagi banyak orang, jangan juga berdiri di posisi yang ‘anti’ dengan kitab Wahyu, tapi berdirilah pada posisi orang yang bersiap melihat penggenapan akhir zaman, tidak takut belajar tentang isi kitab Wahyu, membimbing orang lain juga untuk memahaminya. 
Biarlah tulisan ini memberkati kita semua. Amin 
(DI)

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Akhir Zaman. Bookmark the permalink.