Bukan Untuk Terlihat

DI 09082016 
Matius 6:3-4 KJV 

But when thou doest alms, let not thy left hand know what thy right hand doeth:

That thine alms may be in secret: and thy Father which seeth in secret himself shall reward thee openly. 
Tetapi ketika kamu melakukan sedekahmu, jangan biarkan tangan kiri mengetahui apa yang tangan kanan perbuat, 

  • Supaya sedekahmu boleh ada dalam ketersembunyian: dan Bapamu sendiri yang melihat diketersembunyian akan memberimu upah secara terbuka. 

Memahami ayat ini tdk mudah, krna kita hrs memahami budaya org Yahudi berkenaan dg ‘tangan kanan dan tangan kiri’. Tangan kanan melambangkan hal yang mulia, tangan kiri untuk hal yang kurang mulia. 
Bs kita pahami mengapa Tuhan Yesus mengajar ttg hal ini, krna saat memberi sedekah atau memberi sesuatu yg lain, dlm diri tiap org punya 2 sisi cara pandang yg saling bertentangan. Kalau boleh saya sebut, yg pertama itu cara pandang tangan kanan: memberi karena mengasihi, hrs dg rela dan bersukacita, tdk mengharap balasan, dsbnya, kemudian yg kedua, cara pandang tangan kiri: memberi itu jgn salah org, nanti disalahgunakan tidak? Apa dia ingat nanti, kita pernah bantu dia, orgnya kan tdk tahu terimakasih? Berguna tdk memberi pd org spt itu? Masih bnyk lg alasan yg lain. 
Sadarlah, ketika kita memberi sesuatu pd org lain, terjd perpindahan hak milik dan hak pakainya, yg dulu adalah milik kita, setelah kita berikan dan diterima org itu, itu bkn milik kita lg, tp milik org yg menerimanya. Krna bkn milik kita lg, tdklah pantas kita masih mengharapkan sesuatu dr yg telah kita berikan dan menjd milik org lain. Inilah yg hrs kita pahami. 
Memberi hrs dlm ketersembunyian, bkn berarti sembunyi tdk terlihat org lain, yg dimaksud adalah memberi sesuai dg kriteria yg Bapa tuntut. Bapa melihat di dlm ketersembunyian, maka kita hrs memberi dlm ketersembunyian, artinya memberi sesuai yg Bapa tuntut dr kita, apa yg Bapa ingin kita berikan dan bgmna cara memberinya, hrs sesuai 

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.