3 Pengajaran Tuhan Yesus Mengenai Akhir Zaman (Bagian 1)

Sangat penting bagi kita yang hidup di akhir zaman bisa memahami apa yang Tuhan Yesus ajarkan saat malam sebelum Dia disalibkan mengenai akhir zaman.

Pembahasan ini dikhususkan pada Matius 25 di mana terdapat 2 perumpamaan dan 1 penjelasan yang mengakhiri ajaran Yesus pada para murid-Nya.

Tuhan mengajar saya untuk meletakkan perumpamaan kedua yaitu mengenai talenta sebagai pembahasan awal supaya kita memahami perumpamaan dan penjelasan lainnya.

Bagian 1 : Perumpamaan Talenta

Matius 25:14-15 KJV
For the kingdom of heaven is as a man travelling into a far country, who called his own servants, and delivered unto them his goods.    And unto one he gave five talents, to another two, and to another one; to every man according to his several ability; and straightway took his journey.

Mengenai kerajaan surga itu seperti seseorang laki-laki yang berpejalanan ke sebuah negara yang jauh, yang memanggil hamba-hamba kepunyaannya, dan menyerahkan pada mereka hartanya. Dan kepada yang pertama dia memberi 5 talenta, dan pada yang lain 2, dan yang lain lagi 1, pada setiap orang sesuai dengan kesanggupannya masing-masing; dan segera melakukan perjalanannya.

Jadi ini tentang kerajaan surga, dan bukan soal bakat atau potensi, ini tegas bicara soal talenta : uang. Sekian lama kita kehilangan makna penting dr perumpamaan ini karena mengartikan talenta sebagai bakat dan potensi sehingga penjabarannya menyimpang dari maksud sebenarnya.

Siapa tuan itu? Perhatikan ciri-cirinya :
1. Ingin berpergian ke negara yang jauh.
2. Menyerahkan harta pada 3 hambanya.
3. Segera pergi setelah menyerahkan harta.

Bukankah ini merujuk pada Tuhan Yesus?
1. Yesus akan kembali ke surga (negara yang jauh) setelah tugas-Nya menebus dosa manusia selesai.
2. Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi manusia (3 hamba)
3. Yesus segera kembali ke surga setelah bangkit dari kematian pada hari ke-40.

Lalu 3 hamba ini menggambarkan siapa? Nanti kita akan mengerti.

Matius 25:16-18 KJV
Then he that had received the five talents went and traded with the same, and made them other five talents.    And likewise he that had received two, he also gained other two.    But he that had received one went and digged in the earth, and hid his lord’s money.

Kemudian dia yang menerima 5 talenta pergi dan memperdagangkannya dengan uang itu, dan membuatnya 5 talenta lagi. Dan sama seperti dia yang menerima 2, dia juga menghasilkan 2 lagi. Tapi dia yang menerima 1, pergi dan menggali di dalam bumi (tanah), dan menyembunyikan uang tuannya.

Dalam Ensiklopedia Alkitab, dijelaskan nilai 1 talenta setara dengan 960 dollar Amerika, jika 1 dollar setara dengan Rp. 11500,- maka nilai 1 talenta setara dengan Rp. 11.040.000,-

Kita melihat ada 2 jenis tindakan yang awalnya sama, namun tujuannya berbeda:
1. Yang menerima 5 dan 2 talenta segera pergi lalu ‘memperdagangkan’ uang tuannya dan menghasilkan 2 kali lipat.
2. Yang menerima 1 talenta segera pergi juga tapi menggali tanah lalu menguburkan uang tuannya.

Sama-sama pergi tapi lain tujuan kepergiannya.

Matius 25:19 KJV
After a long time the lord of those servants cometh, and reckoneth with them.

Setelah sekian waktu yang lama tuan dari hamba-hamba itu datang, dan mengadakan perhitungan dengan mereka.

Ini menggambarkan kedatangan Tuhan Yesus kembali setelah Dia selesai menyiapkan tempat bagi kita di surga:

Yohanes 14:3 KJV
And if I go and prepare a place for you, I will come again, and receive you unto Myself; that where I am, there ye may be also.

Dan jika Aku pergi dan menyiapkan sebuah tempat bagimu, Aku akan datang lagi, dan menerimamu untuk diriku; supaya di mana Aku berada, di sana juga kamu berada juga.

Tujuan Yesus datang kembali:
1. Membawa kita ke surga karena Dia sudah siapkan tempat untuk setiap kita.
2. Mengadakan ‘perhitungan’, inilah penghakiman Tuhan.

Matius 25:20
Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.

Matius 25:21 KJV
His lord said unto him, Well done, thou good and faithful servant: thou hast been faithful over a few things, I will make thee ruler over many things: enter thou into the joy of thy lord.

Tuannya berkata padanya: “Selesai dengan baik, kamu hamba yang baik dan setia: kamu telah setia atas hal yang sedikit, aku akan membuatmu penguasa atas banyak hal: masuklah kamu ke dalam kesukaan tuan.”

Jadi bukan setia dalam perkara kecil, tapi setia dalam hal yang sedikit. Jadi jelas berbeda. Ternyata kesetiaan itu berhubungan dengan bagaimana kita mengelola keuangan yang Tuhan berikan pada kita. Kalau bisa mengelola uang yang sedikit dengan baik maka Tuhan percayakan uang yang lebih banyak untuk kita kelola.

Hamba yang menerima 2 talenta juga diperlakukan sama dengan hamba yang menerima 5 talenta.

Yang jadi nilai kesetiaan dari 2 hamba ini adalah mereka menyerahkan ‘utuh’ uang tuannya beserta laba yang mereka hasilkan. Tidak se-sen pun mereka ambil atau pakai: tidak korupsi. Bandingkan dengan kisah Ananias dan Safira, karena cinta uang, mereka mati (Kisah Para Rasul 5:1-10).

Matius 25:24-25 
Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!

Alasan hamba yang menerima 1 talenta ini ternyata karena dia ‘takut’, padahal dia punya kemampuan juga berdagang, tapi ketakutan telah membuatnya mengambil keputusan yang salah: memendam uang tuannya sehingga tidak ada laba yang dihasilkannya.

Ini ketakutan yang salah, seharusnya dia harus takut pada penghukuman tuannya, bukan takut pada dirinya sendiri.

Jangan takut jika dipercaya berkat keuangan oleh Tuhan, selama kita jujur dan setia, berkat akan ‘melahirkan’ berkat selanjutnya yang lebih banyak.

Saat Tuhan Yesus datang kembali, Dia ingin menikmati ‘buah’ dari ‘benih’ keselamatan yang Dia tabur melalui kematiannya disalib, biarlah itu ditemui dalam setiap hidup kita.

Matius 25:26
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

Matius 25:27 KJV
Thou oughtest therefore to have put my money to the exchangers, and then at my coming I should have received mine own with usury.

Karena itu kamu seharusnya menaruh uangku pada penukar uang, dan kemudian saat kedatanganku, aku akan menerima uangku sendiri beserta bunganya.

Ketakutan bisa ‘mengubur’ hikmat yang kita miliki. Si tuan ini memberi solusi atas ketakutan hambanya, sayang semuanya telah terlambat.

Matius 25:28
Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.

Ternyata uang si tuan beserta labanya dihadiahkan pada hamba yang berlaba 5 talenta, diserahkan pada tuannya namun kemudian dihadiahkan menjadi miliknya. Plus 1 talenta sebagai bonus. Jadi 11 talenta.

Setia mengelola keuangan yang Tuhan percayakan, kita diberi ‘karunia untuk menikmati’ harta yang kita kelola. Masuk surga dan hidup sejahtera selama di dunia.

Matius 25:29
Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Matius 25:30 KJV
And cast ye the unprofitable servant into outer darkness: there shall be weeping and gnashing of teeth.

Dan campakkan hamba yang tidak menguntungkan ini ke dalam kegelapan di luar, di mana akan meratap dan menggertakkan gigi.

Mari kita lihat tempat yang sama yang disebut si tuan ini:

Matius 8:11-12
Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.”

Kalau bukan di dalam kerajaan surga, berarti di mana? Di neraka.

Keuangan di akhir zaman berhubungan dengan surga dan neraka. Inilah makna sebenarnya dari perumpamaan tentang talenta. Bukan tentang bakat dan potensi.

Jangan berkat keuangan justru menjadi jerat bagi kita, membuat kita tersandung dan jatuh, membawa kita ke neraka. Kelola keuangan dengan benar dan setia, upah yang baik akan kita terima saat Tuhan Yesus datang kembali mengadakan perhitungan dengan kita.

Tuhan Yesus Memberkati !!!

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Akhir Zaman. Bookmark the permalink.