Mendidik Tentang Waktu

20042016

Amsal 10:5 NKJV
He who gathers in summer is a wise son; He who sleeps in harvest is a son who causes shame.

Dia yang mengumpulkan di musim panas adalah seorang anak laki-laki yang bijak: dia yang tidur di saat panen adalah anak laki-laki yang menyebabkan malu.

Tentunya kita ingin anak-anak kita terutama anak laki-laki bisa menjd kebanggaan, bukannya membuat malu kita. Ini sangat dipengaruhi bgmna cara kita mendidik mereka terutama saat mrka masih kecil.

Dlm ayat ini disinggung ttg anak yg ‘bijak’, tp sebagian orgtua malah mendidik anak-anak mereka dg tujuan spya mrka menjd anak yg hebat. Di waktu dewasanya, anak itu hanya ingin menjd hebat tp mengandalkan segala cara, demi membuat orgtuanya bangga. Tentu ini hal yg kurang baik.

Salah satu fungsi kebijaksanaan adalah mampu bertindak tepat sesuai dg waktunya, di ayat ini disinggung ttg apa yg hrs dilakukan saat di musim panas dan saat panen. Anak yg bijak tahu apa yg hrs dikerjakan saat ini utk dinikmati saat dia nanti menjd dewasa. Dari musim panas ke musim panen itu ibarat perjalanan hidup seorg anak dr anak yg masih kecil beranjak menjd anak yg dewasa.

Sbg orgtua, kita hrs tahu anak kita nanti saat dia dewasa akan menjd apa, tentu setiap orgtua pny harapan pribadi mengenai masa depan anak-anak mrka, tp seringkali itu tdk selalu sesuai dg bakat dan kapasitas anak-anak itu, jd selama masa didikan, penting bagi para orgtua mampu mengenali ke arah mana si anak ini nantinya menjd apa, apakah menjd seorg pengusaha, dokter, pedagang, chef, dan sebagainya. Didiklah anak-anak menjd bijak, bkn sekedar menjd pandai. Secara perlahan mulai libatkan si anak utk menemukan bakat dan benih keahlian yg dimilikinya shga dia akan bergairah mengejar cita-citanya. Ajari bkn hanya pengetahuan, tp ajari ttg bgmna memiliki cara berpikir yg benar, bgmna mengendalikan emosi, bgmna cara menempatkan diri di lingkungan org bnyk. Ajak mrka hidup bersosial, peduli pd sesama

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.