Gambar Diri Yang Salah

DI 26022016

Kejadian 4:9
Firman TUHAN kepada Kain: “Di mana Habel, adikmu itu?” Jawabnya: “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?”

Kain dan Habel adalah anak-anak pertama kali dlm sejarah manusia, namun hubungan dlm keluarga Adam dan Hawa terlihat ada yg tdk tepat sehingga Kain akhirnya membunuh Habel. Kain merasa Habel lebih disayang kedua orgtuanya shga dia merasa kesal selalu Habel yg mendpt perkenanan.

Cara mendidik orgtua terhadap anak-anaknya perlu dilakukan dg cara yg tepat dan efektif. Jgn mengistimewakan salah satunya, bersikapkah adil dan berkomunikasilah dg bahasa yg baik. Tunjukkan kasih sayang yg sama terhadap masing-masing anak.

Kain pny gambar diri yg salah, dia merasa kurang dikasihi, diperlakukan tdk adil, apa-apa Habel yg diutamakan, hingga akhirnya timbul iri dan kebencian berujung pembunuhan. Padahal Tuhan menunjukkan kasih-Nya pd Kain dg berdialog dg Kain dan memperingatan agar tdk berbuat dosa, tp Kain meresponinya dg respon yg ‘datar-datar’ saja. Kalau gambar diri sdh salah dan rusak, maka hubungan dg Tuhan pasti terganggu, akibatnya mudah tergerak utk berbuat dosa. Perlu pemulihan gambar diri bila kita memilikinya.

Jgn anggap remeh gambar diri yg keliru atau rusak, ini bs menghalangi seseorg utk maju dan bahagia. Tiap org punya kelebihan dan kekurangan, tdk ada yg sempurna, membanding-bandingkan dg org lain jelas bs memancing utk tdk puas dg keberadaan kita dan menuntut diri sndri utk menjd sempurna. Lebih parahnya lg menuntut org lain utk sempurna. Kalau disakiti wajar balik menyakiti. Ada yg menjd minder atau bahkan menjd org yg pny dunianya sndri.

Belajar mengucap syukur apapun keberadaan kita saat ini, yakinlah bhw setiap dr kita sangat berharga di hadapan Tuhan, kenali diri sndri dg benar, yg penting apa kata Tuhan ttg kita, bkn apa kata org tentang kita. Tdk perlu iri atau dendam, itu hanya membuat gambar diri kita semakin tdk utuh, hiduplah dlm kasih yg murni

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.