Ikut Tuhan

DI 25022016

Matius 8:19-20
Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.”
Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”

Yesus menyebut diri-Nya Anak Manusia sehubungan dg garis keturunan-Nya scra jasmani yaitu dr Adam. Apa makna dari kalimat ini: tetapi Anak Manusia tdk mempunyai tempat utk meletakkan kepala-Nya?

Meletakkan kepala itu pasti saat tidur, bs jg meletakkan kepala di bahu seseorg sbg ekspresi keintiman.

Tuhan ingatkan sebuah ayat di Mazmur 121 yg begini ayatnya:

Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.

Jd Yesus tdk punya tempat utk ‘tidur’, maksudnya bkn Yesus tdk pernah tidur selama Dia melayani, tidur di sini maksudnya tdk beraktivitas, tdk melakukan apapun, beristirahat. Di semua tempat yg Dia datangi, minimal Dia mengajar, mengusir roh jahat, membuat mujizat, dsbnya, tdk ‘nganggur’ istilahnya. Tak heran kita dihadapi dg berbagai didikan Tuhan yg silih berganti dtg pd kita, baru selesai ini lalu ada yg baru lagi. Tuhan tdk pernah beristirahat saat mendidik kita.

Perkataan ini ditujukan pd seorg ahli Taurat yg berniat mengikuti Yesus kemanapun Dia pergi. Mengapa Yesus menjwbnya dg memakai sebuah gambaran, tdk ‘to the point’ mengatakan yg sbnarnya?

Kalau kita mengajak seseorg menginap di rumah kita, pasti kita pny kamar yg di dlmnya ada tempat tidurnya. Si ahli Taurat ini (mnrut pendpt saya pribadi) tertarik dg pengajaran Yesus, ingin menampung sebanyak mgkin pengajaran Yesus dlm dirinya, tp ternyata dia ibarat mengundang Yesus menginap tp tdk pny tempat tidurnya, hanya pny kamar kosong. Ingin sesuatu dr Tuhan tp hanya krna kagum, bkn krna mengasihi Tuhan.

Kita pasti ingin Tuhan ada dlm hidup kita, mau dimengerti Tuhan, tp apakah kita mau belajar mengerti Tuhan? Jgn sekedar kagum, tp kasihi Tuhan juga

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.