Cara Tuhan Menolong

DI 22022016

Yohanes 6:7, 9
Jawab Filipus kepada-Nya: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.”
“Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”

Apa yg kita pikirkan jika Tuhan memerintahkan kita menolong masalah yg sdg dihadapi seseorg? Para murid Yesus bingung ketika Yesus berkata bhw mrka hrs memberi makan lebih dr 5000 org sedangkan mrka hanya punya uang 200 dinar. Mustahil bs dg uang itu memberi mkn org sebanyak itu.

“Ah, apa iya itu suara Tuhan? Apa Tuhan tak lihat aku terbatas, yg aku punya cuma segini, mana mungkin bs menolong?”

Secara logika mana yg lebih tinggi harganya: uang 200 dinar atau 5 roti 2 ikan? Pasti uang 200 dinar. Tapi mengapa Yesus justru memakai 5 roti dan 2 ikan utk memberi lebih dr 5000 org makan hingga kenyang? 5 roti 2 ikan itu malahan bkn milik para murid, justru milik seorg anak kecil?

Jgn minder atau malah sombong, Tuhan gerakkan kita menolong org lain bkn bergantung pd apa yg kita punya. Ada saatnya Dia malah menggunakan milik org lain dan kita hanya jd ‘perpanjangan tangan Tuhan’ saja.

Lebih dr 5000 org melihat para murid Yesuslah yg membawa mknan utk mereka, kelihatannya mknan itu berasal dr para murid, pdhal mknan itu berasal dr 5 roti 2 ikan milik seorg anak kecil yg kemudian Tuhan Yesus melakukan mujizat menggunakan 5 roti 2 ikan itu. Benar pd akhirnya para murid Yesus yg memberi mrka makan, tp sbnarnya para murid hanya menyalurkannya saja.

Ketika kita tahu seseorg dlm kesulitan dan Tuhan menggerakkan hati kita utk menolong, taat saja, mgkin yg ada pd kita tdk bs utk menyelesaikan masalahnya, Tuhan bs ambil milik org lain dan diberikannya pd kita, kemudian kita salurkan bagi org itu. Tuhan tdk bergantung pd apa yg kita punya, tapi ketaatan kita itu yg Dia inginkan.

Jgn mendukakan Tuhan dg mengabaikan dorongan di hati kita

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.