Jadilah Teman Yang Baik

DI 27032014

Amsal 18:24 NLT
There are “friends” who destroy each other, but a real friend sticks closer than a brother.

Ada ‘teman-teman’ yang saling menghancurkan satu sama lain, tapi seorang teman sejati ‘melekat’/menempel dekat daripada seorang saudara.

Hubungan persaudaraan didasari oleh hubungan darah, masih satu orangtua atau kakek-nenek, tapi hubungan pertemanan bukan krna masih ‘sedarah’ tapi lebih didasari oleh keinginan utk saling ‘berbagi’.

Namun ayat ini mengingatkan bhw ada 2 jenis teman:
• teman yang saling menghancurkan
• teman sejati

Pertemanan bs membuat seseorg ‘tertular’ dg kebiasaan temannya. Berteman dg perokok, maka bs ikut-ikutan merokok jg akhirnya. Berteman dg penjudi, maka bs ikut berjudi pula. Yang hrs diingat adalah hati-hati ‘tertular’ kebiasaan yg buruk.

Sebaliknya jika teman kita org yg pny kebiasaan baik, kita akan ‘tertular’ kebiasaannya berbuat baik. Ini tentu sangat menguntungkan dan membangun karakter kita. Pembentukan karakter jg dipengaruhi oleh lingkungan di mana kita bnyk menghabiskan waktu dan juga dengan siapa kita banyak menghabiskan waktu bersamanya.

Teman yg saling ‘menghancurkan’ satu sama lain lebih jahat drpd seorg musuh, krna dianggap teman, bkn musuh, tdk ada kebancian dan dendam. Merasa senasib, seperasaan, namun melakukan hal-hal yg negatif sifatnya. Mgkin krna kenakalan lalu keluarga menolak kemudian hanya temannya yg masih mau menerimanya, namun sayang, temannya jg nakal, terbentuklah ‘gank nakal’.

Teman yg sejati tdk membawa kita ‘turun’ tp ‘naik’. Di saat kita terpuruk, teman sejati tdk berdiam diri, tdk menghakimi, tp menegur kalau kita salah, mengangkat kita bila kita jatuh, mengobati bila kita terluka.

Tdk selalu teman sejati itu ‘satu selera’ dg kita. Selalu akan ditemukan perbedaan dan persamaan di dlmnya. Kadang berbeda pendapat, paradigma dan pola pikir. Perbedaan itulah yg melengkapi sisi kekurangan yg kita miliki. Kita hrs bersyukur utk itu <=-P

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.