Kita Semua Ini Hamba-Nya

DI 22052025

Kolose 3:23-24 ILT3
Dan segala apa pun yang kamu lakukan, kerjakanlah dengan segenap jiwa seperti kepada Tuhan dan bukan kepada manusia,
karena mengetahui bahwa dari YAHWEH kamu akan menerima imbalan warisan, karena kamu sedang melayani Tuhan, yaitu HaMashiakh.

Di satu sisi, posisi kita di mata Tuhan adalah anak-anak-Nya, namun di sisi lainnya, kita ini adalah para hamba-Nya, keduanya sbnarnya tdk bertentangan satu dengan lainnya.

Kata penting dlm ayat ini adalah ‘warisan’, yg hanya bs diterima oleh org yg dewasa. Dalam Galatia 4:1 ini: Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikit pun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu. Jadi posisi kita sbg seorang hamba menunjukkan bhw kita sedang menuju fase pertumbuhan rohani ke arah kedewasaan, jd masih butuh pendewasaan yang utuh supaya nantinya kita menjd dewasa secara rohani. Di fase inilah kita mulai mengalami perubahan dlm gays didikan terhadap kita, jika dahulu di saat masih Kanak-Kanak, banyak hal yg bisa dimaklumi walaupun salah, namun saat kita sedang didewasakan, tidak lagi bs dimaklumi kalau kita melakukan sesuatu spt pada waktu kanak-kanak dulu. Spt seorg anak yg sedang mengalami akil baliq secara jasmani, dalam hal rohanipun ada fase itu yaitu ketika semua dari kita menjd para hamba-Nya, sedang dlm proses pendewasaan.

Di fase inilah kita diajar utk melakukan yang harus dilakukan itu dgn segenap hati, seperti utk Tuhan, bukan utk manusia. Apa bedanya? Sederhananya spt ini: lebih serius mana jika sedang bekerja, ada yg mengawasi atau tidak ada yg mengawasi? Tentunya ketika sedang diawasi, tdk boleh ada salah prosedur, tdk bs sembarang mengobrol santai, dsbnya. Orang yang paham bhw dirinya adalah hamba-Nya Tuhan, sadar bhw mata Tuhan selalu melihat dan sedang mengawasinya walaupun Tuhan tdk terlihat oleh mata. Seperti org bekerja yg diawasi oleh CCTV yg dipasang, semua yang dikerjakan akan terlihat. Di sisi lain, lakukan sesuatu utk Tuhan biasanya memikirkan utk secara sempurna dlm melakukannya, jangan sampai Tuhan kecewa dgn hasil dr pekerjaan kita yg ada ‘cacatnya’. Jika ditolak Tuhan, ini sesuatu yg tdk baik, dan bs memicu tindakan yg sembrono spt saat persembahan Kain yg tdk diindahkan Tuhan, akhirnya Kain terbawa emosi dan membunuh Habel, adiknya.

Lakukan semuanya sebagai wujud rasa kasih dan penghambatan kita pd Tuhan. Jgn tidak memberikan yg sempurna dan terbaik untuk Tuhan, sadarlah bhw mata Tuhan mengawasi semua yg kita lakukan.

Posted in Renungan | Comments Off on Kita Semua Ini Hamba-Nya

Kasih Sebagai Pengikat

DI 21052025

Kolose 3:14 ILT3
Dan di atas semua ini, kasihlah yang menjadi pengikat kesempurnaan.

Kasih selalu menjd yg utama di atas banyak sisi kehidupan rohani yg penting, teratas dlm fungsi maupun posisinya dlm hidup seorang Kristen di zaman apapun jg.

Tuhan itu sendiri adalah kasih, jadi seseorang yg memiliki Tuhan dlm hidupnya dipastikan jg memiliki kasih Tuhan, dan belajar mengasihi spt Tuhan mengasihi umat-Nya. Kasih punya fungsi sbg pengikat, sesuatu diikat spya tidak lepas, tidak tercerai berai, menjd satu, terlihat rapi dan berfungsi secara maksimal. Ikatan yg tdk kencang atau longgar tentu saja tidak baik pengaruhnya, karena itulah mengasihi itu jgn berpura-pura, itu spt ikatan yg sangat longgar yg justru bs menimbulkan banyak masalah dlm suatu hubungan. Suami istri bs bercerai karena salah satu atau keduanya tdk lagi saling mengasihi, ego masing-masing yg terlihat mendominasi hubungan itu. Kasih yg dingin hanya menimbulkan kebekuan yg tidak baik pengaruhnya terhadap komunikasi dlm sebuah rumah tangga ataupun hubungan yg lain, semua berfokus pd kepentingan diri dan lebih mengutamakan emosi drpd akal sehat. Ini tentu sdh sangat tdk normal.

Kasih itu pengikat kesempurnaan, berarti dlm segala hal bila ingin ada kesempurnaan, hrs ada kasih yg mengikat org-org yang terlibat di dalamnya. Tanpa kasih yg mengikat, tdk akan ada kesempurnaan, inilah yg harus kita ingat setiap waktu, jgn berhenti mengasihi hanya karena kekecewaan sesaat, dilukai dengan perkataan yg tajam. Banyak hal yg membuat seseorg utk berhenti mengasihi sesamanya, hal ini jgn sampai terjd pd diri kita. Org-org terdekat pastilah yg berkemungkinan besar utk membuat kita berhenti mengasihi, akan ada jg serangan iblis yang ingin menceraikan semua jenis hubungan yang ada, mengambil keuntungan dr emosi manusia yang meledak, dia akan memancing kita menjadi marah dan membuat kecerobohan yg merugikan banyak pihak hingga akhirnya org tidak percaya lagi pd kasih, hubungan yg terjd hanyalah sebuah transaksi belaka, hidup menjd gambar, tidak ada lagi kehangatan komunikasi spt semula, semua hanya memikirkan kepentingan diri sendiri.

Kasih jgn sampai hilang dr diri kita, tetaplah pelihara hubungan yg baik dgn mengasihi dg tulus, jgn ada motivasi buruk yg terselip dlm perbuatan kasih kita pd sesama.

Posted in Renungan | Comments Off on Kasih Sebagai Pengikat

Mengucap Syukur

DI 20052025

Kolose 3:17
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Apa makna melakukan perkataan, perbuatan dalam nama Tuhan Yesus? Ternyata semua ini perlu kita pahami dgn benar bhw kita bisa lakukan semua karena Tuhan yang memberi kita kesempatan utk melakukannya.

Melakukan sambil mengucap syukur, kedua hal yg harusnya kita lakukan setiap kali kita berkata-kata dan melakukan apapun. Orang yg mengucap syukur sadar bhw kalau masih diberikan kesempatan banyak utk melakukan hal yg baik melalui perkataan & perbuatan yg nyata, nanti kalau suatu saat meninggal, tidak ada lagi kesempatan utk itu. Bersyukur karna Tuhan menyertai kita sepanjang hari namun kita perlu ingat bhw penyertaan-Nya jg punya makna mengawasi kita. Org yg sadar sedang diawasi biasanya akan lebih berhati-hati dlm perkataannya maupun perbuatannya. Patut bersyukur karena diawasi Tuhan, sehingga kita diharapkan mampu mengendalikan diri dgn baik serta waspada jgn sampai nantinya teledor dlm perkataan dan perbuatan. Kuasa Tuhan menyertai kita, tapi keadilan Tuhan jg ada berusaha kita, jgn sampai menimbulkan murka Tuhan turun atas kita, dgn mengucap syukur kita diharapkan tersadar bhw kita ini sangat terbatas kemampuan yg dimiliki, tapi menjd tdk terbatas ketika Dia menyertai kita.

Dalam nama Yesus ada kuasa, kemenangan, dan kemuliaan Tuhan, berarti Tuhan berikan semua hal itu ketika kita dgn taat melakukan dan berkata-kata yg sesuai dgn kebenaran yg Dia berikan utk kita. Perkataan kita menjadi 1 perkataan yg berkuasa, sanggup mengubah dan membangkitkan. Perbuatan kita menjadi perbuatan yg mengandung mujizat di dlmnya karena dilakukan dalam nama Tuhan Yesus. Jika hal ini terjadi, betapa banyak org yang Tuhan jamah lewat perkataan dan perbuatan dr setiap kita. Ketaatan akan selalu menjadi sarana kemuliaan Tuhan dinyatakan. Karena itu kuasai diri utk mampu taat sepenuhnya pd Tuhan, walau terkadang kita masih gagal utk melakukannya. Jatuh bangun ketika ingin taat, itulah perjuangan kita sbg org percaya, tdk semudah yg kita pikirkan, tdk cukup cuma bermodalkan kasih pd Tuhan, berkomitmen secara terus menerus meskipun hambatan dan godaan datang menerpa, Tuhan memberi kekuatan yg sempurna bagi kita.

Lakukan apapun sambil mengucap syukur di sepanjang hidup kita, tetaplah setia sehingga lewat perkataan dan perbuatan yg kita terus lakukan, ada kuasa Tuhan bekerja melalui itu semua.

Posted in Renungan | Comments Off on Mengucap Syukur

Peraturan Buatan Manusia

DI 19052025

Kolose 2:21-23
jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini;
semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi.

Alkitab yg sama tp bs ditafsirkan berbeda, ini suatu masalah yg paling rumit utk dipahami, karena itulah timbul peraturan turunan yang dibuat manusia yg merujuk pada penafsiran Alkitab menurut kebenaranya sendiri.

Sinode gereja A bilang ini dilarang, tp sinode gereja B bilang itu diperbolehkan, mana yang benar dan patut diikuti? Keduanya merujuk dr ayat Alkitab yg sama, tp penafsirannya beda satu sama lain. Yg diikuti ialah aturan gereja di mana kita berjemaat, sesederhana itu saja. Bila kita sdh yakin ingin berjemaat di sebuah gereja lokal, kewajiban kita adalah mengikuti dan patuh pd aturan yg berlaku. Namun jika ke depannya nanti kita sudah lebih berhikmat utk memahami Alkitab dan menilai doktrin di gereja kita itu kurang tepat, tetaplah utk setia berjemaat tetapi pegangan dogma/doktrin yg pribadi kita yakini itu benar tanpa berusaha utk meributkan doktrin yg gereja kita yakini & berlakukan. Tanggung jawab ketaatan kita itu ialah pd Tuhan, bukan pd gereja karena pihak gereja tdk bs memantau 24 jam kegiatan kita setiap harinya. Gereja jg tdk tahu apakah kita mentaati doktrin yg ada. Bertanggung jawab atas apa yg kita percayai utk dilakukan, inilah yg jadi pegangan kita.

Dlm ayat ini, Paulus sdg menekankan tentang masih adanya praktek aturan atau budaya yg lama sblum menjd pengikut Kristus. Aturan turunan yang dibuat oleh manusia, tujuannya hanya utk memuaskan hidup duniawi semata yg membuat manusia tidak sepenuhnya taat pd peraturan Tuhan. Budaya setempat tentu punya tantangan tersendiri yg berlaku hanya lokal saja, bila dilanggar maka akan muncul suatu dampak buruk bagi pelakunya. Apakah kita seorg Kristen hrs tunduk pd pantangan itu? Tentu tdk, tp tetap hormatilah peraturan tsb, tdk melanggar pantangan selama hal itu tdk melanggar firman Tuhan, itu sesuatu hal yang menunjukkan kesopanan kita terhadap penduduk lokal. Budaya yg terbentuk akibat pengaruh suatu agama, tentu harus kita dgn teliti mengujinya, kalau tdk sejalan dgn apa yg firman Tuhan tetapkan, jgn kita ikuti dan jg melakukannya karena takut sesuatu yg buruk menimpa kita. Kita hrs tunduk hanya kepada Tuhan saja.

Jgn melakukan apa yang dahulu kita lakukan sblum menjadi seorg Kristen, ingatlah bahwa kita hrs mempertanggung jawabkannya nanti di hadapan Tuhan.

Posted in Renungan | Comments Off on Peraturan Buatan Manusia

Sebenarnya Mati

DI 17052025

Kolose 2:13
Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,

Pelanggaran terhadap hukum Tuhan kondisi ini disamakan spt org yg mati, jadi kesalahan dan pelanggaran yg dilakukan itu membawa kepada kematian rohani.

Mati rohaninya tetapi jasmaninya masih juga hidup, hidup tanpa terhubung dgn Tuhan, ini spt handphone yg hidup tapi tanpa ada kuota internetnya, terbatas hanya bisa SMS dan jg telepon biasa. Banyak fitur yg tdk berfungsi karena butuh internet untuk menjalankannya. Begitulah gambaran org yg hidup dlm dosa, tetap punya kemampuan tapi terbatas, tetap punya keinginan utk lepas dr dosa, tapi tidak punya kekuatan utk itu. Ini disamakan seperti sebuah kematian, tdk ada kehidupan, tdk ada pergerakan, suhu badan mendingin dan pada akhirnya tubuh mulai membusuk perlahan & akhirnya semuanya sia-sia. Rohani yg ‘mati’ ini perlahan-lahan akan ‘membusukkan’ hidup seseorg, semua mulai menurun ke arah yang negatif, hidup banyak masalah tp tanpa bisa menemukan solusinya, terbentur pada bnyk kemustahilan, jalan buntu, sehingga orang ini mudah putus asa dan menyerah, pasrah dgn keadaan tanpa punya pengharapan, keadaan semakin menakutkan dan membuatnya trs tertekan.

Yg mati akhirnya dihidupkan kembali, Tuhan lakukan ini dgn memberikan pengampunan atas semua dosa dan pelanggaran kita. Jadi kita yg percaya pd Injil dan diampuni segala dosa, kita telah ‘hidup’ kembali, spt hp yang mendpt kuota internet sehingga fitur-fitur dlm hidup kita bisa berfungsi maksimal. Apa yang dapat manusia lakukan tanpa Tuhan? Sangat terbatas! Semua org telah berdosa, butuh yg disebut dg pembenaran, yaitu pengampunan dosa, itulah kebutuhan utama supaya rohani kita tidak mati, hidup kembali dan terhubung dgn Tuhan kembali. Org yg berdoa blm tentu terhubung dgn Tuhan karena hanya sekedar curhat tanpa memberikan waktu yg cukup pd Tuhan supaya bicara pd kita. Doa spt ini tentu tdk akan membangun kerohanian kita, hanya sekedar sebuah kebiasaan supaya tetap bisa terlihat religius dan dipuji manusia. Munafik akan menjd hasil yg dituainya, apa yg dilihat tdk sama dgn yg dlm hati, Tuhan tentu ingin setiap kita punya integritas rohani.

Bgmna dgn kerohanian kita? Jgn biarkan itu mati, tetapi akuilah dosa dan terima apa yg Tuhan sediakan yaitu pengampunan dosa, ini yg kita butuhkan supaya kita ‘hidup’ kembali.

Posted in Renungan | Comments Off on Sebenarnya Mati

Belum Dibaptis Tapi Penuh Roh Kudus

DI 16052025

Kisah Para Rasul 10:45-47 (TB) Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,
sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus:
“Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?”

Kita biasanya memahami urutan pencurahan Roh Kudus terjadi setelah seseorg bertobat & memberi diri dibaptis, namun kisah yang kita baca merupakan suatu keunikan tersendiri.

Sebelumnya, mari kita mengenal dulu bbrpa istilah umum yaitu: baptisan Roh Kudus, ini terjd saat pertama kali seseorg mengalami pencurahan Roh Kudus dlm hidupnya, dalam bbrpa kisah disebut sbg Roh Kudus turun ke atas manusia. Jadi hanya sekali terjadi, tapi kemudian istilah selanjutnya adalah dipenuhi oleh Roh Kudus, ini bs terjadi berulang-ulang selama kita hidup. Jadi baptisan Roh Kudus itu hanya sekali saja, merupakan pertama kali Roh Kudus turun dlm hidupnya, kemudian di waktu selanjutnya, seseorg bisa mengalami pencurahan Roh Kudus berulang-ulang dalam sepanjang hidupnya. Peristiwa dalam ayat ini adalah ada org-org non Yahudi ketika sedang mendengar Petrus menginjil, tiba-tiba mereka mengalami baptisan Roh Kudus, padahal blm dibaptis dgn air. Jadi bgmna kita memahami hal ini? Syarat seseorang dibaptis Roh Kudus adalah ketika dia menerima Injil dan percaya dlm hatinya, sekalipun blm dibaptis air. Jadi jgn bingung jika org yg sudah dibaptis air tapi belum mengalami baptisan Roh Kudus.

Hal ini bs terjadi karena kedaulatan Tuhan, yg hrs kita pahami adalah tak mgkin manusia itu bs memerintahkan Roh Kudus utk melakukan apapun, Roh Kudus sendiri yang berkehendak membaptis org-org ini. Jadi jgn terkecoh dgn slogan-slogan yang menjanjikan pencurahan Roh Kudus dlm ibadah maupun event lainnya, kecuali jika memang Tuhan sudah berpesan, itu pasti terjd. Hati-hati dgn tindakan hamba Tuhan yg spt itu, waspada penyimpangan dr hamba Tuhan yang mencari keuntungan dari pelayanan. Seseorg bisa dibaptis Roh Kudus kapan dan di mana saja Roh Kudus mau, bs saja ketika berdoa di rumah, saat beribadah di gereja, dsbnya. Bs tanpa tumpang tangan dr hamba Tuhan, karena Roh Kudus tak bisa diatur oleh manusia. Jadi jangan menunggu 10 hari setelah ibadah kenaikan Tuhan Yesus ke surga, baptisan Roh Kudus bs terjadi kpn saja, yg penting apakah kita percaya atau tdk pd Tuhan? Jika percaya, nantikanlah waktu yg Roh Kudus kehendaki utk kita.

Tetap menantikan Tuhan untuk baptisan Roh Kudus jika kita belum mengalaminya, tetap juga berdoa agar kita senantiasa mengalami kepenuhan Roh Kudus sepanjang hidup kita.

Posted in Renungan | Comments Off on Belum Dibaptis Tapi Penuh Roh Kudus

Menyimpan Dalam Hati

DI 15052025

Daniel 7:28 ILT3
Beginilah akhir berita itu. Aku, Daniel, pikiranku sangat menggelisahkanku, dan air mukaku berubah. Namun aku menyimpan perkara itu dalam hatiku.”

Banyak hal yg belum bs kita mengerti, ditaruh di dlm pikirkanlah atau di dalam hati? Jika di dlm pikiran, tentunya itu menjadi satu bahan materi utk dipikirkan terus, dan itu bs sangat melelahkan.

Daniel menyimpan mimpinya dlm hati, karna banyak yg dia belum bs pahami dan mengerti ttg semua yg dilihatnya itu. Menyimpan dlm hati itu spt kita mengunci suatu barang dlm laci supaya jgn hilang dan mudah ditemukan bila diperlukan. Hati itu esensi diri dari setiap org, hati lebih penting drpd pikiran, keduanya saling mempengaruhi, tetapi hati menyimpan sesuatu yg berharga. Kita memikirkan hal yg terkadang adalah ‘sampah’, yg sebenarnya itu tdk patut dipikirkan, yg merusak suasana hati kita. Memilah-milah yg patut dipikirkan menjd suatu kemampuan khusus yg terkait dengan penguasaan diri. Mau memikirkan apa, yang tentukan adalah diri kita sendiri. Pikirkan hal yg baik, yg mulia, dan berguna bagi masa yg akan datang, jgn memikirkan sesuatu hal yg justru melemahkan iman kita, merusak pols hidup kita, dsbnya. Tuhan mengingatkan kita utk tdk perlu kuatir akan apapun, karna Tuhan tahu apa yg akan terjd. Kuatir adalah sesuatu yg merusak iman kita.

Apakah ada hal yg belum kita pahami? Maka simpanlah itu dlm hati kita, jgn curhat dahulu pd org lain, karena tdk semua org punya satu kemampuan utk menolong kita memahami hal itu. Ada waktunya nanti Tuhan bantu kita utk memahaminya, bs lewat peristiwa, lewat khotbah dan renungan, atau seseorg diutus Tuhan utk memberikan penjelasannya. Tentu ada alasannya mengapa Dia belum memberi pengertian ttg sesuatu, mgkin memang bhw belum waktunya, ada kelanjutannya yg perlu kita terima, dsbnya. Pastinya adalah apakah kita menghargainya atau justru membebani pikiran kita? Jgn membuatnya jadi beban, tp nantikanlah Tuhan utk menjelaskannya dgn cara yg Dia kehendaki. Kalau situasi yg kita sedang alami membuat kita bingung, tetap tanyakan itu pd Tuhan, sekalipun belum kita menerima jawabannya, simpanlah itu dalam hati kita. Tuhan jg bicara lewat suara hati yg paling dalam yaitu suara hati nurani, tempat Dia berkomunikasi dgn kita terus menerus di setiap harinya.

Hikmat dr Tuhan yg akan menyingkapkan yg belum kita pahami sekarang, simpanlah dlm hati dan nantikanlah jawaban dr Tuhan, ada waktunya nanti kita menjd mengerti.

Posted in Renungan | Comments Off on Menyimpan Dalam Hati

Punya Ketulusan Hati

DI 14052025

Daniel 6:22 ILT3
Elohimku telah mengirim malaikat-Nya, dan Dia telah menutup mulut singa-singa itu. Dan mereka tidak menyakiti aku, karena dalam pandangan-Nya ketulusan terdapat di dalamku. Dan juga di hadapanmu, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.”

Daniel dihukum karena melanggar peraturan yg dikeluarkan raja Darius, namun jawaban yg Daniel berikan itu sungguh menarik: dia tidak melakukan kejahatan di hadapan raja.

Secara hukum, jelas Daniel telah melanggar peraturan yg dibuat raja Darius, yg bersalah hrs dihukum pastinya. Tetapi yg Daniel telah perbuat, ini dia katakan bhw tidak melakukan kejahatan apapun. Tentu saja berdoa kepada Tuhan saat itu melanggar peraturan raja, tapi berdoa bukanlah suatu kejahatan. Di sini kita belajar bhw bisa saja kita melakukan sesuatu yg bukan kejahatan, tp itu melanggar hukum yg dikeluarkan pemerintah. Tentu kita harus dgn jujur bertanya pd diri sendiri: lebih takut mana, pd Tuhan atau manusia? Pasti Daniel tahu ketika dia tetap berdoa pd Tuhan dalam tempat tinggalnya, itu diketahui banyak orang dan pasti dia akan ditangkap dan dihukum, tp dia tetap melakukannya spt kebiasaan yang telah dilakukan selama ini. Tidak kompromi dgn tekanan, tetapi tetap berharap pd Tuhan. Sesuatu yg amat patut diteladani, meskipun tahu konsekuensi akibat ketaatannya kepada Tuhan, Daniel tetap setia, akibatnya dia lalu dihukum tp Tuhan menyelamatkan dia.

Perkataan jawaban Daniel ini karena saat dia dimasukkan ke goa singa, seorg malaikat yg diutus Tuhan memberitahukan pesan Tuhan yg kemudian Daniel jadikan sbg jawaban pd raja Darius: dalam dirinya Tuhan menemukan ketulusan, kepolosan, tdk ada pura-pura atau kepalsuan. Apapun keadaannya, Daniel tetap setia berdoa dan beribadah pd Tuhan setiap harinya. Ketulusan seringkali dikaitkan dgn tdk mengingini balasan dr apa yg dilakukan, melakukannya murni karena mengasihi dan taat pd Tuhan. Inilah yg Tuhan lihat dlm diri Daniel, dia tekun berdoa setiap hari di tengah kesibukannya sbg pejabat pemerintah, tidak peduli situasi apapun, dlm tekanan yg berat, dia tetap mengandalkan Tuhan, curhat pada Tuhan. Org biasanya dlm tekanan justru dgn sengaja mengurangi waktu utk Tuhan, lebih fokus pd masalah drpd mengandalkan Tuhan yg dahsyat. Kadang iman seseorg itu palsu, kuat ketika situasi baik-baik saja, tetapi rapuh saat badai kehidupan datang menerpa.

Milikilah ketulusan spt Daniel di hadapan Dia yang berkuasa menentukan masa depan kita. Ancaman mgkin akan datang, tetap percaya dan mengandalkan Tuhan, setia berdoa dan beribadah pd Tuhan.

Posted in Renungan | Comments Off on Punya Ketulusan Hati

Dijadikan Kambing Hitam

DI 13052025

Daniel 6:6-8
Kemudian bergegas-gegaslah para pejabat tinggi dan wakil raja itu menghadap raja serta berkata kepadanya: “Ya raja Darius, kekallah hidup tuanku!
Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.
Oleh sebab itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali.”

Raja Darius sangat menyukai Daniel, terlihat saat bgmna dia ingin mengetahui nasib yang Daniel alami setelah dimasukkan goa singa, apakah hidup atau mati.

Para petinggi kerajaan sebagian tdk suka dg keberadaan Daniel di pemerintahan, karna itu mereka menyusun 2 rencana supaya dengan sengaja Daniel melanggar peraturan dan bisa secara legal ditangkap. 2 rencana ini adalah membujuk raja mengeluarkan sebuah surat perintah melarang semua org dilarang untuk berdoa selain kepada dewa atau raja, selain itu mereka sdh tahu bhw Daniel pasti berdoa pd Tuhannya, dan mereka berusaha utk dgn sengaja ‘menangkap basah’ pelanggaran itu dan mengadukannya pd raja. Raja Darius ini menjd ‘kambing hitam’ yang disiapkan jikalau situasi terdesak. Pelajaran yg bs kita ambil dr kisah ini adalah bhw jgn sampai kita menjadi ‘kambing hitam’ yg digunakan org lain untuk merusak kehidupan org yg dibencinya. Daniel dan raja Darius tdk punya masalah, tapi para pejabat tinggi memakai raja Darius menjebak Daniel dgn peraturan kerajaan. Taktiknya itu memang berhasil, Daniel ditangkap, dihukum, tetapi tangan Tuhan membela Daniel.

Situasi kita mgkin serupa dgn kisah tersebut, punya sahabat baik dan org lain berusaha utk melakukan yg jahat terhadap sahabat kita dg memakai kita dgn sebuah rencana jahat. Tdk semua org yg terlihat baik itu memang baik adanya, tdk semua usulan yg kelihatannya itu positif, benar-benar positif dampaknya. Kita dibujuk utk melakukan sesuatu, pdhal tujuan org yg membujuk kita utk melakukan itu tidak murni baik, ada maksud terselubung. Jangan terlalu cepat menerima dan melakukan usul org lain, pertimbangkan dgn matang semua kemungkinan yg bs timbul. Apakah yg nanti kita lakukan bs menjd jerat bagi org terdekat kita? Usulan yg merupakan jebakan, rencana yg kelihatannya baik ternyata jahat, kita harus waspada dan jgn sampai terjebak. Org ingin ‘cuci tangan’ dr kejahatannya, melakukan yg jahat dgn memakai tangan org lain,. Waspada dgn org yg selalu memuji kita berlebihan, itu pasti ada tujuan tersembunyi di balik pujian yg diberikan, jgn sampai terjadi.

Jgn jadi ‘boneka’ bagi org jahat utk mencapai tujuan jahatnya, pertimbangkan setiap yang diusulkan pd kita, jgn terlalu cepat bertindak, tapi bijaklah menilai setiap langkah kita.

Posted in Renungan | Comments Off on Dijadikan Kambing Hitam

Roh Yang Luar Biasa

DI 10052025

Daniel 6:3
Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.

Biasanya seorg raja tidak mau mengangkat seorg dr bangsa tawanannya utk satu posisi tinggi dlm kerajaan, biasanya karena khawatir nanti memberontak dan merugikan kerajaan.

Namun dr 3 raja yg dilayani Daniel, yaitu raja Nebukadnezar, Belsyazar, dan Darius, semua memberikan posisi nyaris tertinggi di dalam pemerintahannya. Mestinya ini suatu resiko besar dan berbahaya, bgmna kalau nantinya menyusun kekuatan utk memberontak? Tapi memang tdk lazim, contoh lain adalah Yusuf anak Yakub yg menjd org kedua di Mesir, dia bukan org Mesir, tp dipercayakan jabatan yg nyaris tertinggi. Dlm ayat ini kita diberikan 1 keterangan bhw ternyata Daniel memiliki roh yg luar biasa, roh yg bagaimana? Dlm bahasa aslinya kata luar biasa adalah yattîyr pny arti yaitu excellent (unggul, istimewa, pny mutu tinggi, ulung), dan exceeding (melampaui). Di sinilah kita melihat bhw kesuksesan di dalam pekerjaan sekuler jg ditentukan oleh kualitas roh seseorg. Daniel punya roh yg berkualitas, istimewa, unggul, melampaui roh orang pada umumnya. Ini ditopang karena dia setiap hari berdoa pd Tuhan sebanyak 3x (Daniel 6:10). Jadi ternyata roh Daniel ini terlihat istimewa jg di hadapan Tuhan, sehingga dia diberikan posisi tinggi dlm kerajaan.

Ilmu pengetahuan, ilmu komunikasi, dan juga perkataan motivasi oleh motivator itu tentu saja berguna, namun dlm kenyataannya saat menjalani profesi, ada saja hambatan, beban, tekanan dan masalah yg datang, org mungkin menyebutnya ‘kena mental’, mentalnya tidak kuat menanggung beban berat, tapi dr sudut pandang rohani, kualitas roh seseorglah yang jadi perbedaannya. Org lain putus asa, tp kita tetap punya pengharapan, org lain kehilangan semangat, tp kita terus melangkah, inilah yg terjd bila kita memiliki roh yg luar biasa. Otak perlu diasah, tapi roh juga perlu ditingkatkan kualitasnya, kita tdk tahu apa yang nanti akan terjadi, persiapkan diri sebaik mungkin, tidak lupa membangun kerohanian kita, hubungan kita dgn Tuhan. Daniel, Daud, Yusuf, mereka membangun hubungan yang baik dgn Tuhan sekalipun profesi mereka cukup tinggi dalam kerajaan, tp mereka tdk bergantung pd apa yg manusia dpt lakukan, tetapi apa yg Tuhan dpt lakukan bagi mereka.

Bgmna dgn kualitas roh kita? Milikilah roh yg luar biasa dgn terus membangun hubungan yg intim dgn Tuhan setiap saat, pengetahuan jg perlu ditambahkan, sehingga profesi yang kita jalani akan maksimal hasilnya.

Posted in Renungan | Comments Off on Roh Yang Luar Biasa